Macaverse – Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122, dimulai dengan Ilya Lindsay yang gugup saat mendekati kediaman keluarga Perreira. ia merasa cemas jika perasaannya terhadap Airen diketahui oleh orang lain. Ruru yang meilhat sikap Ilya Lindsay yang sedang gugup, merasa aneh dan hanya diam tak mengomentari sikap aneh dari Ilya.
Saat tiba di kediaman Perreira, Ilya Lindsay disambut oleh Marcus. Ia memberitahu Ilya bahwa Airen sedang dalam perjalanan menuju ibukota Hale atas permintaan raja. Walaupun Ilya memperlihatkan senyuman yang manis, namun dalam hatinya ia merasa kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Airen.
Tiba tiba seseorang memanggil nama Ilya, yang ternyata itu adalah Brett. Brett yang kebetulan sedang dalam perjalanan, memutuskan untuk berkunjung ke kediaman Perreira untuk menemui Airen, dan menanyakan apakah Ilya juga datang untuk menemui Airen.
Reaksi tak terduga Ilya membuat Brett menyadari bahwa Ilya memiliki perasaan khusus terhadap Airen, hingga akhirnya Ilya tanpa sadar menantang Brett untuk berduel, tak terima dengan perkataan dari Breet. Brett dengan senang hati menerima tantangan duel dari Ilya, karena ia merasa bahwa ia sudah berbeda dengan Brett yang dulu.
Baca Juga : Solo Leveling Ragnarok Chapter 24 [Full Chapter] – Gate Tak Terduga Muncul…
baca Juga : Return of the Mount Hua Sect Chapter 145 [Full Chapter] – Duel Panas Mount Hua Divine Dragon
Hambatan di Perjalanan – Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122
Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122, Airen Perreira sedang dalam perjalanan menuju ibu kota bersama Oswaldo dan ayahnya. Di dalam kereta kuda, Oswaldo memberi penjelasan tentang rangkaian acara yang akan dihadiri Airen di ibu kota, dimulai dari pengenalan masing masing kerjaan hingga turnamen beruburu.
Namun, di tengah perjalanan penjelasan oswaldo harus berhenti karena kereta kuda mereka mendadak berhenti. Kereta mereka harus berhenti mendadak karena jembatan menju ibukota rusak. oswaldo pun menyarankan untuk mencari jalan alternatif, dan berharap bahwa mereka masih bisa datang tepat waktu sebelum acara turnamen berburu dimulai.
Kabar tentang keterlambatan kedatangan Airen ini sampai ke telinga Raja Hale. Meski kecewa mendengar Airen dan rombongannya terjebak di jalan, sang raja terpaksa memulai acara tanpa mereka.
Kehadiran Efrain Slick – Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122
Saat turnamen berburu semakin dekat, berbagai perwakilan dari setiap negera terlihat berkumpul, mulai dari kerajaan Hale, Sonan, Vissau hingga Cologne. Namun dari semua itu, yang menarik perhatian banyak orang adalah kereta besar dari kerjaan Runtel.
Di Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122, terompet tanda dimulainya turnamen berburu pun dikumandangkan. Airen dan rombongannya pun mendengar suara terompet itu, menandakan mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka.
Efrain Slick yang mendengar terompet pun keluar, dan membuat semua orang meliaht ke arahnya termasuk Oswaldo dan Airen. Oswaldo mengingatkan bahwa Airen harus berhati hati dengan great mage dari Runtel itu.
Raja Hale mulai mulai berburu, dan mencoba mempraktekan apa yang ia latih, saat ia akan menembak ada anak panah yang mendahuluinya, yang membuat semua orang terkejut.
Saat buruan baru muncul, Efrain bersiap untuk menancapkan panahnya lagi, namun Airen dengan cepat memintanya berhenti. Airen kemudian menjelaskan aturan-aturan turnamen berburu kepada Efrain, dan memintanya untuk mematuhi peraturan tersebut.
Ringkasan Manhwa Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122
- Di awal Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122, Ilya Lindsay yang hampir sampai di kediaman Perreira, merasa gugup takut akan orang lain tahu perasaannya kepada Airen.
- Ruru yang melihat tingkah Ilya yang gugup, merasa aneh dan hanya diam tak berkomentar apapun.
- Saat tiba di kediaman Perreira Ilya Lindsay disambut oleh Marcus salah satu orang dari keluarga Perreira, dan memberitahu Ilya bahwa Airen sedang dalam perjalan menuju ibukota Hale.
- Walaupun Ilya dalam hatinya kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Airen, ia masih memperlihatkan senyum yang memukau.
- Tiba tiba seseorang memanggil Ilya, yang ternyata itu adalah Brett.
- Brett mengungkapkan bahwa ia sedang dalam perjalanan di sekitar kediaman Airen, dan berpikir untuk singgah untuk menemui Airen.
- Brett juga mengira bahwa Ilya datang ke kediaman Perreira untuk menemui Airen, namun reaksi tak terduga dari Ilya membuat Brett sadar bahwa Ilya menyukai Airen.
- Mendengar itu, Ilya secara tak sadar langsung meminta Brett untuk berduel, dan Brett dengan senang hati menerima duel itu.
- Di Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122, Oswaldo yang berada dalam kereta kuda bersama Airen dan ayahnya, mengatakan bahwa mereka akan segera sampai di ibukota.
- Oswaldo menjelaskan rangkaian acara yang akan dilaksanakan mulai dari pengenalan masing masing perwakilan negara, hingga turnamen berburu.
- TIba tiba kereta kuda berhenti yang membuat penjelasan dari Oswaldo terpotong.
- Airen Perreira dan yang lainnya terjebak karena jembatannya rusak dan mereka harus mencari jalan lain untuk menuju ke ibukota.
- Oswaldo menyarankan untuk mencari jalan lain, dan berharap mereka bisa sampai ketika turnamen berburu dimulai.
- Di istana, Raja dari kerjaan Hale terkejut mendengar kabar bahwa Airen dan yang lainnya mendapatkan masalah dan tak bisa datang tepat waktu.
- Walaupun merasa kecewa, sang raja terpaksa untuk memulai acara tanpa Airen.
- Di Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122, kita diperlihatkan perwakilan dari masing masing kerajaan.
- Namun, dari semua perwakilan yang menarik perhatian banyak orang adalah kereta raksasa keluarga Slick.
- Terompet pun berbunyi menandakan turnamen berburu sudah di mulai, Airen juga mendegar itu menandakan bahwa mereka sudah dekat.
- Efrain Slick keluar dari kereta besarnya, Oswaldo pun menjelaskan bahwa orang yang Airen harus waspadai adalah Efrain Slick sang great mage dari kerajaan Runtel.
- Raja Hale berusaha untuk memanah binatang buruannya, namun Efrain Slick malah menancapkan panahnya pada buruan milik raja Hale, yang membuat semua orang terkejut.
- Binatang buruan baru terlihat, dan Efrain Slick sudah mengarahkan ank panahnya, namun Airen memintanya untuk berhenti.
- Di akhir Reformation of the Deadbeat Noble Chapter 122 Airen Perreira pun menjelaskan peraturan dari turnamen berburu ini kepada Efrain Slick, dan meminta sang great mage untuk mematuhinya.