Macaverse – Di awal Infinite Mage Chapter 88, Iruki bertemu dengan Canis dan Arin. Iruki yang sedang dalam keadaan gundah gulana karena keadaan Shirone, meminta keduanya untuk berdoa demi keselamatan Shirone, karena ia bisa saja mengakhiri hidup mereka berdua pada saat itu juga. Iruki Menydari bahwa Shirone adalah satu satunya orang yang bisa menghentikannya di dunia ini.
Setelah mendengarakan perkataan Iruki, Canis yang awalnya terlihat tenang langsung merasakan sesuatu yang mengancamnya. Bahkan, Harvey juga memperingatkan Canis bahwa ia sudah dibidik oleh Iruki. Harvey memberikan gambaran betapa mengerikannya orang yang ada dihadapan Canis saat ini. Harvey menjelaskan bahwa kecepatan kalkulasi dari Iruki termasuk di luar nalar, sehingga jika Iruki benar benar mengaktifkan sihirnya maka seluruh akademi bisa hancur dalam sekejap.
Canis yang penasaran dengan kemampuan Iruki menanyakannya pada Harvey. Ia mengungkapkan bahwa iruki mampu menghitung dan menganalisis semua kejadian di kota dalam waktu tiga detik saja. Canis yang masih penasaran bagaimana Iruki melakukan hal tersebut terus bertanya, namun Harvey tak tahu jawabannya.
Baca Juga : The Max Level Hero has Returned Chapter 180 [Full Chapter] – Pertemuan Dengan Jurgen Hingga Pecahnya Perang
Tekad Iruki – Infinite Mage Chapter 88
Saat Iruki semakin mendekat, Harvey memeringatkan Canis agar segera menjauh. Menurut Harvey, Jika Canis masuk ke dalam “Spirit Zone” Milik Iruki maka ia bisa saja meledak. Pada saat itu, Tiba tiba Arin berteriak, mengatakan bukannya Iruki masih percaya bahwa Shirone masih hidup sehingga Iruki menangis dengan ekspresi yang menakutkan.
Di Infinite Mage Chapter 88 Iruki mendatangi ruangan dimana Shirone berada. Disana, kita melihat Nade yang berjaga dan Amy yang tertidur. Iruki mengungkapkan bahwa Akademi akan dalam kekacauan dalam beberapa hari ke depan. Iruki bertekad untuk menyelamatkan Shirone, karena ia tahu hanya Shirone lah yang mampu menghentikannya. Iruki pun mengeluarkan sebuah pisau bedah dan melakukan sesuatu pada Shirone.
Baca Juga : Academy’s Genius Swordmaster Chapter 70 : Navibose dan Jaipa Bertemu…
Perpecahan Para Staf Akademi
Di Infinite Mage Chapter 88, para profesor dan staf akademi lainnya berkumpul untuk membahas tragedi penyerangan akademi. Meskipun penyusup yang menyerang akademi sudah dikalahkan, dan murid serta para staf akademi berhasil diselamatkan, namun Shirone yang menjadi korban masih belum sadarkan diri. Perdebatan terjadi diantara para staf pengajar, ada yang ingin segera memakamkan Shirone dan menganggapnya sudah tak bernyawa, ada juga yang ingin menunda hingga kondisi Shirone lebih jelas.
Di tengah kekacauan, Alpheas sebagai kepala sekolah harus mengambil keputusan sulit. meskipun banyak profesor yang menekan untuk segera memakamkan Shirone dan menyelamatkan akademi dari skenario terburuk, Alpheas memilih untuk menunda pemakaman. Keputusan ini datang dengan risiko besar, seperti kemungkinan penutupan sekolah secara paksa.
Bebepara staf masih mengajukan keberatan dengan keputusan yang diambil oleh Alpheas.Mereka melihat penutupan akademi sebagai skenario terburuk yang harus dihindari. Namun, Alpheas menegaskan bahwa skenario terburuk yang sebenarnya adalah pembantaian semua murid dan staf jika Iruki tidak bisa dihentikan.
Harapan Di Tengah Keputusasaan
Di akhir Infinite Mage Chapter 88, Amy yang tak henti-hentinya menunggu Shirone sadar, terlihat menangis. Ia bersedia menunggu meskipun memerlukan waktu yang lama, menaruh seluruh harapannya pada kebangkitan Shirone.
Dalam momen haru itu, tiba-tiba Shirone membuka matanya. Namun, ia tidak tahu sedang berada di mana. Kebangkitan Shirone ini memberikan secercah harapan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian. Dengan Shirone yang mulai sadar, pertanyaan besar masih tersisa: apakah ia mampu menghentikan kekacauan sebelum akademi benar-benar hancur?
Ringkasan Manhwa Infinite Mage Chapter 88
- Di Awal Infinite Mage Chapter 88, Iruki yang bertemu dengan Canis dan Arin meminta mereka berdua untuk berdoa untuk nyawa Shirone, karena satu satunya orang yang bisa menghentikan dirinya di dunia ini adalah Shirone.
- Canis langsung merasakan sesuatu dalam dirinya, dan Harvey pun memperingatkan Canis bahwa ia sudah dibidik oleh Iruki.
- Harvey menjelaskan bahwa kecepatan kalkulasi dari Iruki sangat tidak masuk akal, Jika Iruki mengaktifkan sihirnya maka seluruh akademi akan hancur lebur.
- Canis penasaran seberapa cepat kalkulasi Iruki sampai bisa membumi hanguskan akademi.
- Harvey mengungkapkan bahwa Iruki mampu menghitung dan menganalisis semua kejadian di kota ini dalam tiga detik.
- Canis ingin tahu bagaimana cara Iruki bisa melakukan kalkulasi itu, namun Harvey tak mengetahui jawabannya.
- Iruki semakin mendekati Canis, dan Harvey menyuruh Canis untuk menjauh karena jika Canis masuk spirit zone Iruki maka ia akan meledak.
- Tiba tiba Arin berteriak, bukannya Iruki masih mempercayai bahwa Shirone masih hidup, sehingga Iruki sampai menangis dengan ekspresi menakutkan.
- Di Infinite Mage Chapter 88, Iruki datang ke ruangan Shirone berada, kita juga melihat Nade dan Amy yang berjaga disana.
- Iruki mengatakan bahwa akademi akan dilanda kekacauan dalam beberapa hari kedepan.
- Iruki berteked untuk menyelamatkan Shirone, karena kalau tidak, tidak akan ada orang yang bisa menghentikan Iruki.
- Di sisi lain, para pengajar dan profesor berkumpul membahas tentang orang yang berhasil menyusup ke akademi.
- Walaupun penyusup sudah dikalahkan, dan para murid serta jajaran staf pengajar selamat, namun mereka kehilangan Shirone yang tak sadarkan diri.
- Di Infinite Mage Chapter 88, terjadi perbedaan pendapat diantara jajran staf mengajar, Ada beberapa pihak yang ingin Shirone segera untuk di makamkan, ada juga ada pihak yang ingin menunda sampai ada keadaan Shirone yang lebih jelas.
- Alpheas sebagai kepala sekolah pun memutuskan untuk menunda pemakan dengan berbagai resiko yang harus ia tanggung seperti penutupan sekolah secara paksa.
- Alpheas masih ragu bahwa Shirone sudah meninggal, karena masih banyak yang bbelum diketahui tentang Immortal Function.
- Para profesor yang takut akademi tutup terus mengajukan keberatan dengan keputusan Alpheas, karena menurut mereka penutupan akademi adalah skenario terburuk.
- Namun, menurut Alpheas skenario terburuk adalah semua murid dan staf akademi akan dibantai, dan Alpheas masih berharap Shirone masih hidup walaupun itu hanya 1%.
- Di Akhir Infinite Mage Chapter 88, Amy yang terus menunggu Shirone sadar terlihat menangis, dan bersedia menunggu Shirone sadar walaupun membutuhkan waktu lama.
- Tiba tiba Shirone membuka matanya, namun ia tak tahu sedang berada dimana