game  

Alur Cerita Game Silent Hill 2 Remake (2024) – Desa Berkabut Kembali

Alur Cerita Game Silent Hill 2 Remake (2024) - Desa Berkabut Kembali

# Alur Cerita Game Silent Hill 2 Remake, Desa Berkabut Kembali.

MacaverseSilent Hill 2 yang pertama kali dirilis pada tahun 2001 telah dinobatkan sebagai game Silent Hill terbaik oleh kebanyakan fansnya. Bagaimana tidak? Keseluruhan game ini benar-benar menggambarkan apa itu Silent Hill dan bagaimana elemen di dalamnya dapat menakuti kita sebagai pemain.

Untuk itu, Bloober Team, developer dibalik game Layers of Fear, The Medium, Observer, dan Blair Witch, dipercayakan oleh Konami untuk menggarap versi Remakenya yang telah rilis pada tanggal 8 Oktober tahun 2024 kemarin. Secara keseluruhan, cerita yang dibawakan masih sama, yaitu mengenai perjuangan seorang pria bernama James Sunderland dalam mencari istrinya, Mary, di kota Silent Hill.

Namun tentu dengan perombakan grafis, gameplay, dan beberapa detail baru di sepanjang game seperti script, puzzle, dan 2 ending baru. Plot Silent Hill series sendiri sebenarnya sudah pernah kami bahas sekitar 3 tahun yang lalu, untuk sekarang, kita akan fokus membahas plot Silent Hill 2 Remake.

Awal Mula Alur Cerita Game Silent Hill 2 Remake

James Sunderland menerima surat misterius dari istrinya, Mary, yang sudah meninggal 3 tahun lalu karena menderita penyakit terminal. Surat itu menyatakan Mary sedang menunggunya di tempat spesial mereka berdua di kota Silent Hill, yang dimana pernyataan ini membuat James kebingungan, karena menurutnya, seluruh kota Silent Hill adalah tempat spesial mereka. Meski tidak yakin surat itu benar-benar ditulis oleh Mary, ia berangkat ke kota Silent Hill untuk mencarinya.

Namun karena jalan utama terblokir, ia berhenti sebentar di dek observasi untuk membersihkan wajah di kamar mandi… Berjalan melalui jalur pejalan kaki yang diselimuti oleh kabut tebal, James mencapai area pemakaman dan bertemu dengan seorang wanita gugup bernama Angela Orosco yang menunjukkan jalan menuju kota Silent Hill.

Namun ia kemudian memperingatkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kota itu, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. James Sunderland mengabaikan peringatannya, mengatakan bukannya ia tidak mempercayai perkataan Angela, melainkan karena ia hanya sudah tidak peduli lagi, bahaya atau tidak, ia tetap akan pergi ke kota Silent Hill untuk mencari seseorang yang sangat penting baginya.

Mendengar ini, Angela mengaku ia juga datang untuk mencari seseorang yang sangat penting, ibunya. Ia sudah lama tidak bertemu dengan ibunya, dan ia pikir ayah dan saudaranya ada disini, tapi ia tidak bisa menemukan mereka berdua. Setelah pertemuan yang canggung, keduanya saling mengharapkan untuk bisa mencapai tujuannya masing-masing.

James mengikuti arahan Angela untuk menempuh satu-satunya jalan menuju kota Silent Hill, dimana setibanya disana, ia menemukan sebuah peta dan mendapati kota itu dalam keadaan terbengkalai dengan keberadaan kabut aneh yang menyelimuti seluruh area dan dinding tinggi yang memblokir beberapa jalan.

Lebih anehnya lagi, di tengah penelusuran, ia melhat sesosok makhluk yang berjalan dengan sangat aneh dan meninggalkan bekas darah di lantai. Ingin mencari tahu apa yang terjadi, James mengikuti bekas darah di lantai yang membawanya ke sebuah rumah, tempat ia menemukan radio rusak yang hanya mengeluarkan suara statik dan dikejutkan oleh keberadaan sesosok monster bernama ‘Lying Figure’.

Situasi ini memaksa James untuk menggunakan papan kayu sebagai senjata dalam menghadapinya. James sadar radio hanya akan mengeluarkan statik ketika ada monster di dekatnya, sehingga ia menyimpan radio itu di sepanjang perjalanan. Melompat keluar jendela, radio mengeluarkan suara putus-putus dari seorang wanita yang memanggil nama James dan memintanya untuk datang ke suatu tempat, suara yang dikenali oleh James sebagai suara istrinya, Mary.

Entah apa yang terjadi, namun James kemudian menemukan korek api Neely’s Bar di jalanan yang seolah memberikan petunjuk baginya untuk pergi kesana, tempat ia menemukan Jukebox dan memperbaikinya menggunakan berbagai peralatan yang telah ia kumpulkan di sekitar kota Silent Hill, seperti lem dan setengah kepingan Vinyl di toko musik, tombol angka 2 di dalam lubang Saul Street Apartment kamar nomor 9, dan koin Neely’s Bar di mesin kasir Texan Cafe.

Berhasil memperbaikinya, James menggabungkan kepingan vinyl berjudul “The Long Way Home” dan memutarnya di Jukebox, memperdengarkan lantunan nada lembut yang seketika mengingatkannya kembali pada kenangan ketika ia dan Mary menghabiskan waktu di area taman Rosewater Park… Percaya Rosewater Park adalah tempat spesial yang dimaksud di surat, James bergegas pergi melalui pintu belakang Neely’s Bar dan menemukan kunci menuju Wood Side Apartment di dekat mobil berwarna hijau kebiruan, dimana tepat pada saat ia mengambilnya,

sekumpulan monster tiba-tiba datang menyerang, memaksanya untuk melarikan diri hingga mencapai Wood Side Apartment. Karena jalan menuju Rosewater Park terblokir, James tidak memiliki pilihan lain selain mencari jalur alternatif melalui Wood Side Apartment. Disana ia mengalami berbagai kejadian tak terduga, seperti diserang oleh monster Mannequin hanya sesaat setelah mengambil flashlight; menemukan pakaian Mary di ruang 202; diganggu oleh gadis kecil yang menginjak tangannya saat ia hendak meraih sebuah kunci;

menemukan pistol di ruang 217 yang dipenuhi dengan lubang tembakan di dinding; mendapati tubuh seorang pria terduduk mati tepat di depan tv statik, yang dimana James ragu membuka kain yang menutupi wajah sang pria; dan menemukan mayat di kulkas ruang 216. Di ruangan yang sama, James mendengar suara muntahan seseorang dari dalam kamar mandi, dan saat pergi memeriksa, ia bertemu dengan seorang pria bernama Eddie Dombrowski yang langsung mengelak mengatakan bukan dia yang membunuh pria di kulkas, melainkan sang pria sudah mati saat ia memasuki ruangan ini. James segera

menenangkannya dan menebak dengan benar alasan Eddie berada di kota Silent Hill, yaitu karena ada sesuatu yang membawanya kesini. Eddie memberitahu bahwa ia dikejar oleh sekumpulan orang yang memaksanya untuk melarikan diri dan bersembunyi di dalam kamar mandi. Mendengar ini, James menyarankan Eddie untuk pergi dari kota Silent Hill, mengklaim ada sesuatu yang benar-benar tidak beres disini, namun saat Eddie mengajaknya mencari jalan keluar bersama-sama, James menolak dengan alasan ia masih harus mencari seseorang.

Untuk itu setelah memperingatkan Eddie untuk berhati-hati, ia melanjutkan penelusurannya terhadap Wood Side Apartment. Setelah sempat diawasi oleh Pyramid Head dari sisi lain jeruji, James memasuki ruang 201 dan menemukan sapu tangan yang membuatnya terdiam untuk sesaat, paling tidak sebelum monster Mannequin terjatuh tepat di belakangnya.

Sebelum bisa memeriksa, ia terkejut mendapati Pyramid Head sedang… “bermain” dengan Mannequin lain, memaksanya untuk bersembunyi di dalam lemari. Sial setelah puas bermain, Pyramid Head dapat merasakan kehadiran James dan berjalan mendekat ke arah lemari, tidak memberikan James pilihan lain selain menembakkan pistolnya beberapa kali.

Cara ini terbukti ampuh, setelah mengeram kesakitan, Pyramid Head pergi meninggalkan ruangan itu sambil menyeret tubuh salah satu Mannequin… Membuka pintu merah di ruangan yang sama, James menyadari celah yang memisahkan

Wood Side Apartment dengan Blue Creek Apartment, dan setelah melangkahkan kaki ke Blue Creek Apartment, ia mendapati lingkungan sekitar berubah menjadi gelap dan mengerikan. Ini adalah Otherworld, alam alternatif yang terletak di perbatasan antara kenyataan dan ketidaknyataan, suatu tempat yang dekat sekaligus jauh.

Tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskan apa itu Otherworld secara pasti, tapi alam ini dipercaya terbentuk dari pikiran dan jiwa orang yang memasukinya, biasanya dengan tujuan untuk menciptakan limbo mereka sendiri atau penebusan dosa mereka. Menelusuri lorong-lorong yang dipenuhi dengan retakan dan besi berkarat, James tidak sengaja bertemu dengan Angela yang terlihat sedang berbaring ke arah cermin sambil menggenggam sebuah pisau di tangannya.

Sadar Angela berusaha menyakiti dirinya sendiri, James mencoba membujuknya untuk mengurungkan niatannya itu, namun disini Angela benar-benar seperti orang yang mengalami trauma berat dengan setiap perkataannya yang terdengar sangat tidak masuk akal.

Ia berbicara tentang bagaimana mereka berdua pantas mati, dan ketika James mengatakan ia tidak sama dengan Angela, Angela langsung meminta maaf. Baik James maupun Angela belum menemukan orang yang mereka cari, namun saat James menyodorkan foto Mary dan memberitahu bahwa istrinya itu sebenarnya sudah meninggal 3 tahun yang lalu, Angela tiba-tiba menjadi panik dan mengatakan bahwa ia harus pergi melanjutkan pencariannya terhadap sang ibu.

Angela menolak tawaran James untuk pergi bersama-sama dan meninggalkan pisau yang ia genggam di ruangan itu meski ada sedikit konflik dalam dirinya… James menyimpan pisau Angela dan harus berhadapan dengan Pyramid Head sebelum mencapai jalan keluar, dimana setelah selang beberapa waktu, suara sirene terdengar dan Pyramid Head pergi begitu saja…

Suara sirene sendiri menandai transisi dari Otherworld ke realita atau sebaliknya, sehingga saat James keluar dari Blue Creek Apartment, keadaan sekitar sudah kembali normal. Ia bertemu dengan gadis kecil sama yang sebelumnya menginjak tangannya di Wood Side Apartment.

Sang gadis, bernama Laura, sedang menggenggam sebuah surat di tangannya, dan saat ditanyakan apa isinya, ia menolak memberitahu dan pergi ke sisi lain tembok sambil menyebut nama Mary, mengatakan James tidak pernah mencintai Mary. James terkejut dan kebingungan, bagaimana bisa Laura mengenali istrinya? Berjalan tidak jauh dari sana, tibalah James di Rosewater Park, area taman yang ia yakini sebagai tempat spesial yang dimaksud di surat Mary.

Ia mulai bertanya-tanya dalam dirinya, apakah Mary benar-benar menunggunya disini? Benar saja, berjalan menuju gazebo, James melihat seorang wanita dengan figur tubuh mirip istrinya sedang menatap ke arah danau Toluca, namun saat sang wanita menoleh ke belakang, ia sadar wanita itu bukan Mary.

Sang wanita mengenalkan diri sebagai Maria, dan James dibuat bingung ketika ia menyadari banyak kesamaan di antara Maria dan istrinya, mulai dari wajah, suara, hingga figur tubuh, hanya saja Maria memiliki sikap yang lebih agresif dan cara berpenampilan yang lebih terbuka. Meski mengetahui kenyataan bahwa Mary sudah meninggal 3 tahun yang lalu, Maria bersedia membantu mempertemukan James dengan Mary di tempat spesial mereka berdua, mengklaim ia tahu sebuah tempat tidak jauh dari sini yang biasa disebut ‘spesial’ oleh sepasang kekasih.

Setelah sempat hampir tergoda oleh Maria, James memutuskan untuk mengikuti arahannya. Mereka harus melewati motel ‘Jacks Inn’, dimana disini jika kita memasuki ruang 106, James akan mengatakan ada sesuatu yang tidak beres disini. Ini adalah easter egg untuk game Silent Hill 3, karena pada satu titik, Heather, sang protagonis utama, menjadikan ruang 106 Jacks Inn sebagai tempat pertemuannya.

Bahkan kita juga bisa menemukan lambang save point Silent Hill 3 tersembunyi di balik wallpaper dinding. Selain itu, di ruang 108, Maria menemukan pakaian yang ia kenakan di Silent Hill 2 original. Keluar dari area motel Jacks Inn, jika kita mencapai halaman depan sebuah mansion, Maria tidak akan berani ikut masuk, mengklaim ia merasa takut dengan tempat itu.

Maria takut bukan tanpa alasan, melainkan karena mansion yang kita kunjungi adalah Baldwin Mansion, setting utama dalam Side Story Silent Hill 2 Original berjudul Born From a Wish. Dalam skenario itu, kita mengambil sudut pandang Maria sebelum bertemu dengan James di Rosewater Park.

Nah selama eksplorasinya di Baldwin Mansion, Maria mengalami berbagai kejadian mengerikan. Tapi disini saat James menanyakan apa yang terjadi, ia mengaku tidak ingat, hanya merasa familiar dan seperti mengingatkannya kembali pada memori yang buruk. Bagaimanapun juga, karena jalan utama runtuh, James dan Maria harus mengambil jalan putar melalui sebuah gang dekat sana, dimana atas desakan 3 monster Lying Figure yang berjalan mendekat secara perlahan, James mendorong gerbang yang tersangkut sekuat tenaga dan menguncinya menggunakan papan kayu yang

selama ini ia gunakan sebagai senjata. Ia menggantikannya dengan pipa yang kebetulan tersangkut di mobil rusak, namun sial, situasi tiba-tiba menjadi kacau balau, badai angin melanda dan monster bermunculan dalam jumlah yang tidak sedikit. Beruntung dengan bantuan Maria, mereka berhasil menyelamatkan diri dan mencapai klub Heaven’s Night…

Maria memasuki area backstage untuk tampil sebagai penari tiang di panggung, yang dimana James tidak menanggapi hal itu dengan baik dan malah bertanya dengan perasaan kecewa, apakah ini yang dimaksud oleh Maria dengan tempat spesial? Maria tidak mengiyakannya, mengklaim tempat spesial yang ia maksud ada di luar klub, tapi mumpung sekarang mereka ada disini, ia mengajak James untuk beristirahat sejenak, hanya untuk sekali lagi membuat James kesal berpikir Maria hanya ingin bermain-main dengannya, sementara Mary sendiri mungkin sedang menunggunya di suatu tempat di luar sana.

Maria seketika mencurahkan isi hatinya, tentang bagaimana semua hal yang terjadi sudah seperti mimpi buruk baginya dan ia hanya ingin waktu untuk menjernihkan pikiran. Mendengar ini, James segera meminta maaf dan menanyakan pendapat Maria, apakah ia gila berpikir istrinya yang sudah meninggal masih menunggunya disini, namun tidak sesuai dugaan, Maria melihatnya sebagai harapan, jawaban yang membuat James cukup terkejut.

Maria menuangkan 2 gelas alkohol dan James menolak… Cukup beristriahat, James dan Maria keluar melalui pintu belakang klub yang membawa mereka ke sisi lain jurang dan membuka gerbang menuju Moonlight Grove, area taman yang dimaksud oleh Maria sebagai tempat spesial, dimana disana ia menyampaikan sebuah legenda lokal berjudul ‘The Lady of the Light’, mengisahkan tentang seorang wanita yang diusir ke pulau terpencil sebagai bentuk hukuman mati, namun mendapatkan bantuan dari seorang pria yang jatuh cinta padanya.

Sang pria rela mendayung melintasi danau setiap malam untuk membawakan makanan dan menemaninya, sedangkan sang wanita sendiri akan berdiri di pesisir pantai sambil menggenggam sebuah lilin untuk menuntun arah sang pria. Namun pada suatu hari, badai dahsyat terjadi, memadamkan lilin yang dibawa oleh sang wanita.

Meski tidak bisa melihat apapun di tengah kegelapan, sang pria tidak menyerah, ia terus mendayung dan mendayung, hingga akhirnya amukan air menenggelamkan dan menewaskannya. Kabarnya sang wanita tidak pernah hilang harapan dan tetap berdiri di pesisir pantai setiap malam sambil menggenggam sebuah liln. Maria tidak tahu apakah ada kebenaran di balik cerita itu atau hanya karangan belaka, namun satu hal yang pasti adalah sang wanita dijadikan sebagai simbol cinta abadi oleh warga setempat.

James, di sisi lain, tidaknya terhibur, ia malah mulai frustasi mengetahui bahwa Mary tidak ada disini. Kenyataannya ia bahkan tidak pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya. Di saat James merasa putus asa, Maria menenangkannya dengan mengatakan bahwa mereka masih bisa mencari ke tempat lain.

Namun tepat pada saat itu, suara teriakan seorang gadis terdengar dari gedung teater, dan karena pintu masuk terblokir, James terpaksa masuk melalui jendela pecah yang mengarahkannya ke ruang penyimpanan, meninggalkan Maria di luar. James dapat mendengar perbincangan antara Eddie dan Laura di studio, dimana melalui perbincangan ini, diketahui bahwa rupanya suara jeritan barusan adalah suara Laura yang menjerit ketakutan ketika seekor tikus melompat ke arahnya dari bawah kursi bioskop.

Namun satu hal yang menarik disini adalah pengakuan Eddie tentang bagaimana ia dikejar oleh polisi dan memutuskan untuk membarikade pintu masuk bioskop agar tidak ada orang yang bisa mengejarnya. Ini mengungkap sedikit motifnya yang nanti akan kita bahas lebih detail di babak penjelasan.

Untuk keluar dari ruang penyimpanan, James harus mendorong lemari yang menghalangi pintu, tapi suara keras yang ditimbulkan menyadarkan Laura akan keberadaannya, sehingga saat James tiba di studio, ia hanya mendapati Eddie terduduk seorang diri sedang enak menyantap popcorn sehabis pizza. Eddie tampaknya tidak pernah peduli dengan rencana melarikan diri dari kota Silent Hill, dan saat ditanyakan apakah dia hanya sendirian disini, proyektor bioskop tiba-tiba mati, dan menurut Eddie, itu adalah ulah Laura. Ingin mencari tahu bagaimana Laura bisa mengenali Mary,

James bergegas mengejarnya ke ruang proyektor, namun Laura segera melarikan diri dari gedung teater, mengabaikan peringatan James akan bahaya yang mengintai di luar. Maria memberitahu kemana Laura pergi, dan bersama James, ia menyusul ke Brookhaven Hospital, gedung rumah sakit yang didirikan pada tahun 1810 dan telah mengalami banyak pengalihfungsian, dimulai dari koloni hukuman, rumah sakit medis, hingga ke rumah sakit jiwa.

James menemukan Laura sedang mencoret-coret tembok di ruang tangga namun Laura sekali lagi melarikan diri dan mengunci pintu menuju lantai 2, memaksa James untuk mengejarnya menggunakan elevator yang daya listriknya harus dinyalakan terlebih dahulu melalui area basement.

Setibanya di lantai 2, James menyadari langit sudah gelap hanya dalam sekejap, namun yang membuatnya khawatir adalah Maria yang tiba-tiba saja jatuh sakit. Untuk itu sementara Maria beristirahat di ruang C5, James melanjutkan pencariannya pada Laura. Disinilah untuk pertama kali, James berhadapan dengan monster perawat bernama Bubble Head Nurse.

Setelah sempat melihat Laura di lantai 3 yang lagi-lagi melarikan diri begitu menyadari keberadaan James, James memperoleh kunci menuju area atap, namun sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk memeriksa kondisi Maria, hanya untuk mendapati ruang C5 dalam keadaan kosong… Mencapai area atap, James dikejutkan oleh kehadiran Pyramid Head yang langsung mencekik dan melemparnya jatuh ke lantai 3, tempat ia akhirnya bertemu Laura dan berkesempatan berbicara dengannya.

Saat ditanyakan bagaimana ia bisa mengenali Mary, Laura memberitahu bahwa Mary adalah temannya dan mereka bertemu di rumah sakit satu tahun lalu, yang dimana seketika mendengar ini, James langsung menjadi marah besar, meminta Laura berhenti berbohong, mengingat sepengetahuannya, Mary sudah meninggal 3 tahun yang lalu.

Merasa tidak dipercaya, Laura mencoba kabur namun berhasil dihentikan oleh James yang mengkhawatirkan keselamatannya. James mengajak Laura keluar dari rumah sakit ini, tapi Laura menolak, mengklaim ia masih harus mengambil sesuatu yang penting sebelum keluar, dan sesuatu yang penting itu adalah surat peninggalan Mary yang ia sembunyikan di sebuah ruangan dekat sana.

Penasaran dengan isi surat peninggalan Mary, James segera memeriksa ke ruangan yang dimaksud, tidak menyadari bahwa ia telah masuk ke dalam perangkap Laura yang kemudian mengurungnya di ruangan itu. Keusilannya ini ia lakukan atas dasar kemarahan karena James tidak mempercayai perkataannya tadi.

Sial James tidak sendirian di *ruangan itu. Sesosok monster mengerikan bernama Flesh Lip menampakkan diri dari atap dan mulai menyerang, memaksanya untuk melawan balik, namun setelah berhasil ditumbangkan, Flesh Lip lain datang merenggut James hingga kehilangan kesadaran. Dalam kondisi setengah sadar, suara sirene terdengar, menandai peralihan dunia, sehingga saat mendapatkan kembali kesadarannya, James sudah berpindah ke Otherworld Brookhaven Hospital.

Disana ia menemukan tombol elevator menuju basement dari sebuah pintu khusus yang disebut sebagai Lady of the Door. Disebut sebagai Lady of the Door karena pintu ini didekorasi dengan patung wanita timbul dan hanya bisa dibuka dengan menggunakan 2 cincin khusus. James memasangkan tombol -1 pada elevator dan menekannya, dimana sebelum elevator mulai bergerak turun, radio tiba-tiba menyiarkan kuis Halloween.

Ini hanyalah bagian bonus untuk mendapatkan supply tambahan jika kita berhasil menjawabnya dengan benar. Di area basement tepat pada saat James menemukan salah satu cincin yang diperlukan untuk membuka Lady of the Door, Maria datang memanggil, membuat James salah mengiranya sebagai Mary untuk sesaat. Kenyataan ini membuat Maria marah, menuduh James telah meninggalkannya sendirian dan tidak pernah peduli padanya, satu-satunya orang yang dipedulikan oleh James hanyalah Mary yang bahkan sudah tidak ada. Maria kemudian menenangkan diri dan bersandar pada James, memintanya

untuk jangan pernah meninggalkannya sendirian lagi. Ia bertanya soal Laura, dan saat mendengar bahwa Laura melarikan diri sekali lagi, ia langsung menunjukkan kepeduliannya, mengatakan mereka harus segera menemukan Laura. Hal ini membuat James kebingungan, kenapa Maria begitu peduli pada Laura, apakah mereka saling mengenal satu sama lain? Maria mengaku ia tidak pernah bertemu dengan Laura sebelumnya, tapi entah kenapa, ia selalu merasa kasihan pada gadis itu dan berpikir ia seharusnya melindunginya. Meski tidak mengerti apa yang dimaksud

oleh Maria, James melanjutkan pencariannya terhadap Laura di area basement. Mereka menemukan cincin kedua di dalam peti dan menggunakan kedua cincin tersebut untuk membuka Lady of the Door, mengungkap lorong sempit dan gelap yang berliku-liku. Sementara James berpikir ini adalah satu-satunya jalan keluar dari rumah sakit, Maria enggan masuk dan menjadi sangat gelisah, mengatakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam sana, paling tidak sebelum James menawarkan tangannya dan meyakinkannya untuk tidak takut.

Kegelisahan Maria dengan cepat terbukti benar ketika di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba mendengar suara gebukan yang sangat keras dari pintu diikuti oleh suara seretan besi. Itu adalah suara yang berasal dari Pyramid Head… James dan Maria berlari sekencang mungkin melalui lorong demi lorong hingga mencapai sebuah elevator.

Namun sayang, Maria sempat terjatuh, memaksa James untuk menahankan pintu elevator yang macet. Ketika mereka berdua berusaha membuka pintu elevator… Maria terbunuh oleh Pyramid Head tepat di hadapan James… James bersedih atas kematian Maria, namun ia tahu ia tidak boleh terlalu lama berlarut karena masih harus mengejar Laura yang kini terlihat sedang berlari di luar gedung rumah sakit.

Sayang minimnya penerangan di luar membuat James kesulitan mencari keberadaan Laura. Ia malah menemukan petunjuk lain di sebuah peta yang mengarahkannya ke suatu tempat, dimana di tengah perjalanan, James sempat melihat pesan ancaman yang ditujukan padanya tertulis di dinding Neely’s Bar, berisi usulan agar James mati saja jika ingin bertemu dengan Mary.

Sang penulis yakin James tidak akan berakhir di tempat yang sama dengan Mary, seolah menyiratkan bahwa James akan berakhir di neraka. Tulisan ini ditulis dengan abjad yang tidak beraturan. Bagaimanapun juga, setibanya di lokasi yang ditandai di peta, James mendapati telepon umum sedang berdering dan mengangkatnya, namun saat ia menutupnya karena tidak mendengar suara apapun, selembar kertas catatan yang ditekuk keluar dari lubang pengembalian koin, berisi informasi tentang sebuah kunci yang dapat ditemukan di dekat patung

wanita di Rosewater Park. Diletakkan di dekat sana adalah sebuah kunci pas yang kemudian digunakan oleh James untuk membuka gerbang menuju Rosewater Park, tempat ia harus menghindari serangan monster bernama Mandarin yang bergelantungan di sisi lain lantai berjeruji dan akhirnya mencapai patung wanita yang dimaksud.

Disana ia tidak sengaja bertemu dengan Angela yang tampak sedang berputus asa karena tak kunjung menemukan ibunya, berpikir sang ibu tidak ingin menemuinya lagi. Ia juga menolak penawaran James untuk bersama-sama mencari jalan keluar dari kota Silent Hill, namun aneh, saat ditanyakan mengenai keberadaan seorang gadis kecil alias Laura, Angela tiba-tiba saja diliputi oleh perasaan takut dan melarikan diri dari sana…

James memperoleh kunci menuju Silent Hill Historical Society, museum sejarah yang didirikan untuk menampung berbagai informasi mengenai masa lalu kota Silent Hill, seperti legenda lokal The Lady of the Light, yaitu cerita sama yang disampaikan oleh Maria di Moonlight Grove, tapi bedanya, disini diceritakan lebih lengkap dan agak berbeda.

Dijelaskan bahwa sang wanita diusir ke pulau terpencil sebagai bentuk hukuman mati karena dituduh sebagai seorang penyihir. Sang pria yang jatuh cinta padanya juga bukan tewas karena badai kencang dan air yang mengamuk, melainkan karena ia disesatkan oleh cahaya bulan yang sangat terang hingga akhirnya ia kelelahan dan tenggelam.

Selain legenda lokal The Lady of the Light, ada juga foto kapal Little Baroness yang menghilang secara misterius di Toluca Lake pada tahun 1916 dan area pertambangan Wiltse Coal Mine yang didirikan pada tahun 1850. Di bagian belakang museum, James menemukan semacam galian terowongan yang sangat gelap dan menurun, dimana setelah berjalan sekian lama di terowongan yang seolah tak ada ujungnya itu, tibalah ia di Toluca Prison.

Toluca Prison adalah sebuah penjara yang didirikan pada tahun 1862 dan difungsikan sebagai kamp konsentrasi selama Perang Saudara Amerika terjadi, sebelum kemudian dialihfungsikan menjadi penjara biasa pada tahun 1866. Meski akhirnya ditutup pada tahun 1900-an tanpa alasan yang jelas, banyak bukti yang menyiratkan bahwa penjara ini biasa digunakan sebagai tempat eksekusi.

Tiang gantungan digunakan sebagai salah satu metode hukuman mati pada para tahanan yang tubuhnya kemudian dibuang ke dalam lubang. Menilai dari foto atau lukisan berjudul ‘Death by Skewering’, para tahanan hukuman mati diberikan kebebasan tearkhir untuk memilih metode eksekusi mereka, ditusuk atau dijerat. James melompat masuk ke dalam salah satu lubang disana dan mendapati diri berada di area kafetaria, tempat ia bertemu dengan Eddie Dombrowski yang sedang menggenggam sebuah revolver dan tampaknya sangat menikmati pembunuhan yang ia lakukan…

Saat ditanyakan mengenai tubuh seorang pria yang tergeletak mati di atas meja, Eddie awalnya mengaku sang pria tiba-tiba datang menyerang, sehingga ia harus membela diri dengan menembakkan senjatanya. Namun ceritanya berubah ketika James berusaha mengulik apa yang sebenarnya terjadi. Eddie memberitahu bahwa sang pria diam-diam mengikutinya dari belakang, dan saat ia menoleh ke arahnya, ia kesal dengan cara sang pria menatap dirinya, sehingga ia membunuhnya.

Eddie berusaha meyakinkan James bahwa ia melakukan perbuatan yang benar, mengklaim sang pria terus menatap dan mengolok-olok dirinya terlepas dari permintaannya untuk berhenti. Namun James merasa itu bukanlah perbuatan yang benar, mengajarkan pada Eddie bahwa ia tidak seharusnya membunuh seseorang hanya karena cara mereka menatap. Eddie, sambil mengarahkan revolver pada James, terdiam sejenak, sebelum kemudian mulai tertawa, beralasan ia hanya bercanda.

Tubuh pria di atas meja sudah ada sejak ia datang kesini. Ditinggal sendiri, James mulai menelusuri Toluca Prison, dimana setelah sempat dikeroyok oleh para monster yang bermunculan dari segala arah dan memperoleh senapan, ia dipaksa untuk memilih satu di antara keenam tiang gantung yang diletakkan di ruang eksekusi.

Cara memilih tiang gantung yang benar adalah dengan menyusun keenam puisi di papan mural dengan tepat dan memahaminya. Keenam puisi ini masing-masing bercerita tentang kejahatan yang dilakukan oleh 6 tahanan di Toluca Prison, dimulai dari pembakaran, pencurian, penculikan, perusakan, pembunuhan, dan penghilangan nyawa terhadap ibu sendiri.

Kita harus memahami skenario di setiap puisi dan memasangkannya dengan pengakuan setiap tahanan. Setelah itu, pilih satu di antara mereka yang dibenarkan melakukan tindak kejahatan. Jika kita salah memilih, maka James akan dijatuhkan ke ruang bawah tanah penuh monster dan bisa naik kembali melalui tangga disana.

Jika kita memillih tiang gantung yang benar, maka James akan dijatuhkan ke area bawah tanah, tempat ia harus menelusuri area yang lebih dalam lagi dengan melompat ke dalam lubang sebanyak 2 kali dan menggunakan elevator yang anehnya malah berakhir di sebuah rumah. James mengikuti arah suara Angela yang terdengar seperti sedang berbicara dengan ayahnya dan menemukannya di sebuah ruangan dalam kondisi ketakutan, memohon-mohon untuk tidak disakiti dan berjanji akan menjadi anak yang baik.

Ketika hendak menyadarkannya, sesosok monster bernama Abstract Daddy tiba-tiba datang menyerang, tidak memberikan James pilihan lain selain mencari cara untuk mengalahkan sang monster di lorong yang berliku-liku. Di tengah upayanya ini, ia mempelajari sedikit mengenai trauma masa lalu Angela.

Ayah Angela, bernama Thomas Orosco adalah seorang penebang kayu alkoholik yang kerap melakukan perbuatan tidak pantas pada anaknya sendiri saat mabuk, secara tidak langsung mengembangkan perasaan benci dalam diri Angela terhadap laki-laki. Selain itu, saudaranya juga tidak ada bedanya dengan ayahnya, dan ibunya tidak ingin ikut campur, mengatakan Angela layak mendapatkan perlakuan seperti itu.

Seluruh perlakuan ini membuat kondisi kesehatan mentalnya hancur, sehingga di suatu malam, atas amarah yang telah ia dendam selama bertahun-tahun, Angela mengambil pisau dapur dan menghabisi nyawa sang ayah sebelum melarikan diri dari rumah. Untuk itu kini setelah James berhasil menumbangkan Abstract Daddy yang merupakan perwujudan dari ayah Angela, Angela langsung meluapkan kemarahannya dengan menendang-nendang tubuh sang monster dan melemparinya tv.

James berusaha menenangkannya, namun Angela malah membentak dan menganggap James sama seperti semua laki-laki, hanya menginginkan satu hal… Saat mendengar pengakuan James tentang bagaimana ia tidak berniat menyakiti dan hanya ingin mencari istrinya, Mary, Angela menuduh bahwa James sebenarnya tidak menginginkan istrinya lagi dan mungkin telah menemukan wanita lain, yang dimana tuduhan ini membuat James marah dan Angela pergi meninggalkannya…

Berjalan lebih jauh, James mencapai sebuah area menyerupai labirin dengan keberadaan ratusan tangan monster yang menghalangi jalan utama, disebut Strange Door, memaksanya untuk menempuh jalur lain yang malah secara mengejutkan mempertemukannya kembali pada Maria di balik jeruji. Kondisi Maria yang tampak baik-baik saja mengejutkan James yang jelas-jelas melihat Maria terbunuh oleh Pyramid Head tepat di hadapannya, namun disini Maria bertingkah seolah semua itu tidak terjadi, mengklaim terakhir kali bertemu, mereka berdua terpisah di

basement rumah sakit. Mungkin James hanya salah orang, pikirnya, karena James memang sering lupa, sama seperti di saat mereka berdua menginap di sebuah hotel dan James lupa membawa pulang videotape yang mereka buat. Maria penasaran apakah videotape itu masih ada di hotel.

Mendengar ini, James semakin dibuat bingung, bagaimana bisa Maria tahu soal kejadian itu, kejadian yang seharusnya hanya diketahui oleh Mary dan dirinya. James berusaha memastikan bahwa orang yang ada di hadapannya saat ini adalah Maria dan bukan Mary, namun Maria tidak memberikan jawaban yang jelas, mengatakan tidak peduli siapa dirinya, ia ada disini hanya untuk James.

Sadar tidak akan mendapatkan kejelasan, James pergi meninggalkan Maria dan berjanji akan kembali untuk membebaskannya. Melalui 3 area penuh teror dan teka-teki, James sempat berhadapan dengan Pyramid Head dan mempelajari bahwa senjata Pyramid Head bernama Great Knife dapat menghalau ratusan tangan monster yang menghalangi jalan.

Namun saat membuka pintu ruang 208 yang mengarahkannya ke sisi lain jeruji, ia mendapati tubuh Maria tergeletak mati dengan bekas luka di sekujur tubuh dan setengah wajahnya. James entah mengapa merasakan perasaan sedih yang teramat dalam, namun ia kemudian teringat dengan perkataan Maria tentang sebuah hotel tempat ia dan Mary dulu menginap.

Berpikir mungkin itu adalah tempat spesial yang dimaksud di surat Mary, James beranjak pergi kesana. Dengan memanfaatkan Great Knife yang tertancap di area tengah, James berhasil membuka Strange Door dan mencapai area pemakaman, tempat ia menemukan batu nisan milik Miriam K.

yang dianggap sebagai pengkhianat, Angela Orosco, Eddie Dombrowski, Walter Sullivan yang adalah seorang pembunuh berantai, nantinya akan menjadi antagonis utama di Silent Hill 4, dan batu nisan yang hanya mendeksripsikan orang di dalamnya sebagai orang jahat yang menginginkan sebotol bir sebelum dieksekusi, para fans percaya orang yang dimaksud adalah Thomas Orosco, ayah Angela.

Namun satu-satunya makam yang berlubang adalah makam milik James Sunderland, dan saat ia melompat masuk ke dalamnya, ia dipindahkan kembali ke realita dan berjalan melewati lorong berdarah yang mengarah ke ruang pendingin, tempat ia sekali lagi bertemu dengan Eddie yang tampak sedang berbicara dengan mayat seorang pria. Eddie menuduh sang pria telah mengikutinya tanpa henti dan dengan kesal bertanya, berapa kali lagi ia harus membunuhnya.

Tidak seperti pertemuan sebelumnya, kini saat Eddie menyadari keberadaan James, ia langsung mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi secara terang-terangan, dimana menurutnya pria yang tergeletak mati disana telah mengikutinya kemanapun ia pergi dan membully-nya habis-habisan, mengejeknya gendut, menjijikkan, dan bahkan memintanya untuk mengakhiri hidup.

Seluruh hinaan itu menyadarkannya bahwa semua orang, tidak peduli mereka pintar, bodoh, jelek, atau cantik, pada akhirnya akan berakhir sama saat mereka sudah mati. Buktinya, sang pembully sudah tidak bisa tertawa lagi sekalinya ia mati… James berusaha menenangkan Eddie, namun Eddie menyuruhnya menutup mulut dan menuduh James telah diam-diam menertawakan dirinya di belakang sejak mereka pertama kali bertemu.

Merasa terancam, James melontarkan tinju dan menyarankan Eddie untuk mencari pertolongan, yang dimana saran ini tidak diterima oleh Eddie dengan baik, melainkan ia malah menganggap James sebagai orang yang munafik, karena ia tahu James datang kesini juga setelah mendapatkan panggilan dari kota Silent Hill.

Sebelum pergi, Eddie memberitahu bahwa James tidak jauh berbeda darinya dan akan segera memahami apa yang ia maksud… Memeriksa sekitar, kita akan menyadari keberadaan beberapa mayat yang memiliki wajah sama persis satu sama lain. James menyusul Eddie ke ruang penyimpanan daging dan mendengar pengakuannya tentang apa yang ia alami di masa lalu.

Selama bertahun-tahun lamanya, Eddie telah menjadi sasaran bully yang empuk oleh teman sekolahnya karena kelebihan berat badan, namun yang paling parah adalah seorang pemain sepak bola di SMA yang masih membully-nya bahkan setelah mereka sudah lulus. Untuk itu atas kemarahannya, Eddie membalas dengan membunuh anjing peliharaannya, dan saat si pembully datang menghampiri, ia langsung menembak kakinya menggunakan senjata milik ayahnya, melumpuhkan si pembully.

Eddie memang tidak membunuhnya, tapi ia sudah cukup puas mendengar jeritan kesakitan si pembully. Setelah menceritakan masa lalunya itu, Eddie mengamuk dan mengatakan sekarang adalah giliran James. Situasi ini memaksa James untuk menggunakan daging sebagai perlindungan dari tembakan Eddie dan mengambil celah untuk menyerang balik. Beberapa kali terkena tembakan, Eddie akhirnya berhasil ditumbangkan, membuat James merasa bersalah atas pembunuhan yang ia lakukan pada manusia.

Kini tanpa halangan dari seorang pun, James mencapai pelabuhan di dekat Toluca Lake dan menggunakan perahu disana untuk mendayung melintasi danau menuju Lakeview Hotel, hotel tempat ia dan Mary tinggal selama berlibur di kota Silent Hill. Setibanya disana, James menyadari bahwa tempat ini tidak berubah sedikit pun sejak 3 tahun yang lalu, dan satu hal yang membuatnya semakin yakin bahwa Mary sedang menunggunya di dalam adalah sebuah tulisan yang tertera di peta, dimana menurut tulisan itu, Mary sedang menunggunya di ruang kamar 312, ruang kamar mereka berdua di Lakeview Hotel.

Di tengah penelusurannya, James dikejutkan oleh Laura yang membunyikan piano di area restoran, namun tidak seperti pertemuan mereka sebelumnya, kali ini Laura mengaku James tidak seburuk yang ia kira dan meminta bantuannya untuk mencari Mary yang ia yakini berada di sekitar sini, paling tidak itu yang tertulis di surat Mary.

James sedikit terkejut mengetahui bahwa Laura tidak berbohong soal surat peninggalan Mary, dan Laura memang membenarkannya, mengklaim ia mencurinya dari dalam loker perawat Rachel, pengasuh yang ditugaskan untuk merawat Mary dan Laura di rumah sakit. Laura kemudian mempersilakan James membacanya.

Surat itu dititipkan oleh Mary pada perawat Rachel untuk diberikan pada Laura saat ia sudah pergi. Mary memberitahu bahwa ia sudah berada di tempat yang jauh, tempat yang sangat indah dan tenang. Ia meminta maaf karena tidak sempat mengucapkan selamat tinggal dan meminta Laura untuk berperilaku baik dengan para suster di rumah sakit.

Perihal James, ia tahu Laura membencinya karena berpikir James tidak memperlakukan Mary dengan baik, tapi Mary meminta Laura untuk memberikan James kesempatan kedua. Memang James terkadang bisa menjadi kasar dan jarang tertawa, tapi sebenarnya dia adalah orang yang sangat manis.

Di penghujung surat, Mary mengungkapkan betapa ia sangat menyayangi Laura seperti anaknya sendiri dan mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-8… Untuk memastikan, James menanyakan usia Laura, dan Laura yang sedang sibuk menggambar di kaca jendela menjawab bahwa ia baru saja menginjak usia 8 tahun satu minggu yang lalu. Artinya, Mary tidak mungkin meninggal 3 tahun yang lalu.

James mulai meragukan apa yang ia yakini selama ini dan semakin yakin Mary benar-benar menunggunya disini. Laura, di sisi lain, yakin ini adalah tempat tenang yang dimaksud oleh Mary, karena selama berada di rumah sakit, Mary sering bercerita tentang kota Silent Hill dan mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke kota itu.

Di tengah perbincangan, Laura tiba-tiba teringat dengan surat yang ditinggalkan oleh Mary kepada James. Laura mengaku sempat ingin membukanya, berpikir James tidak layak mendapatkan surat itu, tapi ia kemudian teringat dengan Mary yang tidak mungkin senang jika ia melakukannya, sehingga ia memutuskan untuk menyimpannya baik-baik dan berniat memberikannya pada James di waktu yang tepat.

Ini adalah waktunya, namun saat James membuka amplop, ia tidak menemukan apa-apa di dalamnya. Laura bersumpah tidak mengambilnya dan bergegas pergi mencari karena ia pikir ia pasti tidak sengaja menjatuhkannya di suatu tempat. Sementara itu, James menemukan catatan di meja resepsionis yang ditujukan padanya, berisi pemberitahuan tentang videotape yang tidak sengaja ia tinggalkan di ruang kamar hotel yang kini telah dipindahkan ke Employee Section.

Namun karena satu-satunya cara untuk mencapai Employee Section adalah dengan melalui elevator khusus karyawan yang tidak mampu menopang beban terlalu berat, James terpaksa harus meletakkan seluruh barangnya sebelum turun ke Employee Section. Sialnya sembari ia harus mencari password untuk membuka berankas tempat videotape disimpan, ia juga harus menghindari monster Mandarin yang mengawasi area itu.

Berhasil memperoleh videotape, James bergegas keluar dari Employee Section, mengambil kembali peralatannya, dan mencapai ruang kamar 312, tempat ia menemukan videotape player dan menggunakannya untuk memutar videotape yang baru saja ia peroleh, menunjukkan momen bahagia terakhir James dan Mary di Lakeview Hotel…

Momen bahagia ini seketika digantikan dengan adegan dimana James membunuh Mary yang sedang berbaring di atas ranjang dengan membekapnya menggunakan bantal… James terduduk diam, menyadari kebenaran yang terjadi dan berusaha menghadapi rasa bersalah dalam dirinya.

Tak lama kemudian, Laura datang untuk menanyakan apakah James sudah bertemu dengan Mary, namun disini James memutuskan untuk menyampaikan kebenarannya, bahwa Mary sudah mati dan ialah yang membunuhnya. Seketika mendengar ini, Laura yang patah hati langsung menjadi marah besar dan pergi meninggalkannya… James terduduk disana selama beberapa saat, paling tidak sebelum ia mendengar

suara Mary dari dalam radio yang mendesaknya untuk menemukan dirinya dan memintanya untuk tidak menyerah, mengklaim James sudah dekat…. James sekali lagi dipindahkan ke Otherworld, dimana di tengah penelusurannya ini, ia mendengar rekaman suara dokter yang menangani Mary di rumah sakit. Sang dokter menjelaskan bahwa kondisi Mary sudah tidak bisa disembuhkan dan ia akan terus menderita sepanjang sisa waktunya.

Di area basement, James bertemu kembali dengan Angela, kali ini terlihat sedang berdiri diam di tengah-tengah tangga yang terbakar. Awalnya, Angela mengira James sebagai ibunya, mengatakan sang ibu akan menjadi orang terakhir yang ia temui sebelum ia bisa beristirahat dengan tenang.

Namun saat menyadari bahwa ternyata orang yang ada di hadapannya adalah James, ia menjadi putus asa. Angela berterima kasih pada James karena telah menyelamatkannya sebelumnya, tapi ia harap James tidak melakukan itu, karena bahkan ibunya saja mengatakan ia layak menerima apa yang terjadi. Setelah meminta James untuk tidak mengasihaninya, Angela menginginkan kembali pisau miliknya, tapi karena James menolak, ia pun pergi dari sana, mengatakan itu tidak akan mengubah apapun.

Angela kemudian sedikit terkejut ketika mendengar bagaimana James juga merasakan hawa panas di sekitar, hidupnya sudah selalu seperti ini, katanya. Sadar situasi Angela sudah tidak tertolong, James pergi mencapai area lobi, tempat ia sekali lagi mendapati Maria dalam keadaan hidup dan dieksekusi oleh 2 Pyramid Head.

Di titik ini, James akhirnya sadar bahwa Pyramid Head diciptakan olehnya sebagai bentuk hukuman atas pembunuhan yang ia lakukan pada Mary, sehingga setelah berhasil membuktikan bahwa ia tidak lagi membutuhkan mereka, kedua Pyramid Head menghabisi nyawa mereka sendiri tepat di hadapan James, meninggalkan 2 butir telur, telur berwarna merah cerah dan telur berwarna kusam.

Menggunakan salah satu telur untuk membuka gerbang, James dituntun ke sebuah lorong dan diingatkan kembali pada pertemuannya dengan Mary. Ada saat dimana James menjenguk Mary di rumah sakit sambil membawakan bunga, namun Mary malah menolaknya mentah-mentah dan mengusir James pergi dari sana. Ia menganggap dirinya menjijikkan seperti monster, tidak berguna, dan sudah pasrah akan kenyataan bahwa ia tak lama lagi akan meninggalkan dunia ini.

Bahkan ia sempat mengatakan akan lebih mudah jika mereka langsung membunuhnya, tapi ia tahu rumah sakit mendapatkan keuntungan dari pasien seperti dirinya. Melihat James masih juga belum pulang, Mary menjadi marah besar, memintanya untuk pergi dan jangan kembali lagi.

Namun di saat-saat akhir, ia tiba-tiba berubah pikiran dan meminta James untuk jangan meninggalkannya sendirian, mengklaim ia tidak bermaksud mengatakan semua itu. Disinilah game Silent Hill 2 Remake akan diakhiri dengan 3 ending utama tergantung dengan keputusan kita di sepanjang permainan.

Perlu diketahui, Silent Hill 2 Remake menggunakan sistem reputasi atau poin dalam perolehan ending, jadi kalian tidak perlu melakukan semua persyaratan yang nantinya kami sampaikan, hanya saja persyaratan itu akan membantu kalian mendapatkan poin yang diperlukan untuk memperoleh ending tertentu. Untuk mendapatkan Leave Ending, kita harus memberikan perhatian yang lebih pada Mary daripada Maria.

Artinya di sepanjang game berlangsung, jangan habiskan waktu terlalu banyak dengan Maria, jangan memeriksa kondisinya di rumah sakit saat ia tiba-tiba jatuh sakit, dan jangan menunjukkan ketertarikan untuk membantunya ketika monster menyerang. Kita juga harus memastikan James selalu berada dalam keadaan baik, jadi sebisa mungkin segera mengonsumsi healing item saat terkena serangan musuh.

Sementara itu, cara untuk memberikan perhatian lebih pada Mary adalah dengan sering-sering memeriksa foto dan surat Mary yang ada di inventory, ada yang bilang minimal 3 kali, dan jangan membaca pesan ancaman yang tertulis di atas jukebox di Neely’s Bar. Di area taman Lakeview Hotel, ambil buah apel busuk dan gunakan buah itu di puzzle cermin di ruang 202.

Dan setelah berhadapan dengan 2 Pyramid Head di area lobi, gunakan telur berwarna kusam untuk membuka gerbang. Terakhir, dengarkan keluhan Mary di lorong sampai habis. James mencapai atap hotel dan bertemu dengan Mary yang langsung dipeluknya sambil melepas rindu. Namun ia segera menyadari bahwa orang yang ada di hadapannya ini bukanlah Mary, melainkan Maria yang sedang berpura-pura menjadi istrinya.

Maria, di sisi lain, berusaha meyakinkan James untuk menerimanya, mengatakan ia bisa menjadi versi Mary yang lebih baik, sosok istri yang sedari dulu diinginkan oleh James, hanya untuk kemudian dikecewakan oleh James yang menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan istrinya dan semua kepura-puraan ini harus segera dihentikan.

Jawaban James membuat Maria marah, sehingga atas bentuk penolakannya dalam melepaskan James, ia pun berubah menjadi monster yang menyerupai Flesh Lip. Tubuhnya terperangkap di dalam rangka logam dalam posisi terbalik dan kerap berteriak, merujuk pada rasa sakit dan penderitaan Mary. Berhasil menakhlukkannya, James diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan Mary yang terbaring lemah di atas ranjang, dimana dalam pertemuan ini, James mengakui bahwa ia menghabisi nyawa Mary bukan atas rasa kasihan melihat istrinya menderita secara terus menerus,

bukan juga karena Mary pernah meminta seseorang untuk mengakhiri penderitaannya, melainkan karena ia sangat membenci Mary yang telah merenggut seluruh kehidupannya. Sejak Mary sakit-sakitan, James tidak lagi memiliki kehidupan normal. James kini menyesali perbuatannya itu, namun terlepas dari apapun alasannya, Mary tetap memaafkan.

Mary kemudian memberikan sebuah surat, mengatakan itu adalah surat yang dicari-cari oleh James selama ini. Setelah pertemuannya dengan Mary, James pergi menemui Laura dan memberikan surat tersebut, sebelum kemudian mereka berdua memutuskan untuk pergi meninggalkan kota Silent Hill bersama-sama… Untuk mendapatkan In Water Ending, kita

harus memastikan James tidak dalam keadaan baik-baik saja di sepanjang permainan. Artinya jika terkena serangan musuh, jangan langsung menggunakan healing item, terutama syringe yang malah akan menyembuhkan kondisi James secara menyeluruh. Selain itu, kita juga harus membunuh lebih dari 350 musuh, membaca pesan ancaman di atas jukebox, membuka gerbang menggunakan telur yang kusam, dan dengarkan keluhan Mary di lorong sampai habis.

Cutscene akan berjalan sama persis dengan Leave Ending, dimana James bertemu dengan Maria yang berpura-pura menjadi Mary di atap hotel dan terlibat dalam pertarungan dengannya. Setelah berhasil menakhlukkan Maria, James kembali ke mobilnya dan mengungkapkan bahwa ia tidak bisa memaafkan dirinya atas apa yang telah ia lakukan.

Ia tahu Mary ingin ia tetap hidup, tapi ia tidak lagi memiliki keinginan untuk melanjutkan hidup tanpa keberadaan Mary. Untuk itu sambil membawa jasad Mary di bangku belakang, James mengemudikan mobilnya menabrak pembatas jalan hingga menyebur ke Toluca Lake, membunuhnya dalam proses. Bersamaan dengan itu, surat Mary tenggelam…

Berketerbalikan dengan Leave Ending, untuk mendapatkan Maria Ending, kita harus memberikan perhatian lebih pada Maria, seperti menanggapi Maria di ruang 108 motel Jacks Inn saat ia menunjukkan sebuah pakaian, memastikan Maria baik-baik saja saat ia ketakutan melihat Baldwin Mansion, memeriksa kondisi Maria di rumah sakit, gunakan buah apel yang matang di puzzle cermin, bantu Maria saat diserang oleh monster, membuka gerbang menggunakan telur berwarna merah cerah, dan jangan dengarkan keluhan Mary di lorong sampai habis. Beberapa hal yang harus dihindari

adalah melihat foto dan surat Mary di inventory, membiarkan Maria terkena serangan musuh, berjauhan dengan Maria, dan terlalu sering menabraknya. Dengan begitu, saat James mencapai atap hotel, ia mendapati Mary sedang terduduk di atas ranjang. Namun saat ia melepas rindu, Mary menyampaikan bahwa ia sudah tahu James sebenarnya tidak pernah peduli padanya, terbukti dari bagaimana James tega membunuhnya saat ia sedang dalam kondisi lemah.

James beralasan ia melakukan itu karena tidak tega melihat penderitaan yang dialami oleh Mary, hanya untuk sekali lagi ditepis oleh Mary yang telah mengetahui kenyataan bahwa James sangat membenci dirinya. Tersudut, James akhirnya mengakui perasaan bencinya terhadap Mary, mengatakan ia tidak tahan harus menjalani kehidupan yang seperti itu selama 3 tahun lamanya. Mary dapat memahami alasan James.

Ia memang tidak bisa memberikan kebahagiaan, tapi ia kemudian bertanya, apakah Maria bisa memberikan itu? Sebelum James bisa menjawab, Mary menjadi marah besar dan mengatakan bahwa ia tidak bisa memaafkan perbuatan James, seketika mengubahnya menjadi monster. James terpaksa membunuhnya, dan setelah semuanya sudah berakhir, ia pergi mengunjungi klub Heaven’s Night untuk menemui Maria yang entah bagaimana bangkit kembali.

Maria memberikan surat Mary, dan bersama-sama, mereka berdua kembali ke mobil. Namun di area parkiran, Maria mulai batuk, menyiratkan bahwa ia juga menderita penyakit sama yang diderita oleh Mary. James memintanya untuk segera mengatasi batuk itu… Berikutnya ada 5 ending yang hanya bisa diperoleh dalam mode New Game+ Untuk mendapatkan Rebirth Ending, kita harus memperoleh 4 item khusus, seperti buku Crimson Ceremony yang bisa ditemukan di area pemakaman, buku Lost Memories di ruang Lost & Found di Lakeview Hotel, dan 2 benda suci yang digunakan oleh sekte religius

bernama the Order untuk keperluan ritual, yaitu sebotol White Chrysm di atas meja di depan Baldwin Mansion dan piala obsidian di museum Historical Society. Setelah memperoleh keempat benda tersebut, selesaikan game seperti biasa, maka di saat James mencapai atap hotel, ia akan bertemu dengan Maria yang berpura-pura menjadi Mary.

James segera mengetahui penyamarannya dan memberitahu bahwa Maria tidak akan bisa menggantikan Mary. Dan terlepas dari upaya Maria dalam meyakinkan James untuk menerimanya, James menolak. Sebaliknya, ia justru menyampaikan rencana untuk membangkitkan Mary, tapi agar ritual dapat berjalan dengan baik, ia harus memutus ikatan emosional yang tersisa dengan Maria, atau dengan kata lain, ia harus membunuh Maria.

Mendengar ini, Maria menjadi marah besar dan berubah menjadi monster, hanya untuk akhirnya ditakhlukkan oleh James. James kemudian membawa serta mayat Mary di atas perahu menuju Church of Rebirth, gereja yang kemungkinan digunakan oleh sekte The Order untuk menjalankan ritual. Disana, James berencana untuk menjalankan ritual kelahiran dengan tujuan membangkitkan Mary, percaya ada kehadiran Dewa Kuno yang masih belum meninggalkan kota Silent Hill, dewa yang akan memberikan kekuatan pada siapapun yang memuja mereka…

Stillness Ending adalah ending yang baru ditambahkan di versi remake, dan untuk mendapatkannya, kita harus membuka In Water Ending terlebih dahulu. Lalu setelah itu, di mode New Game+, kita harus mengambil gergaji di awal permainan dan menggunakannya untuk menghancurkan kaca mobil hijau di dekat persimpangan Wiltse Road dan Nathan Avenue.

Di dalamnya, kita akan memperoleh Key of Sorrow yang nantinya digunakan untuk membuka sebuah berankas di kantor manajer di versi Otherworld dari Lakeview Hotel. Kode untuk membukanya adalah 314 dengan urutan kanan kiri kanan. Kita akan memperoleh kartu pos Toluca Lake dari dalam berankas, dan terakhir, selesaikan game seperti biasa.

Mirip dengan In Water Ending, setelah berhasil menakhlukkan monster Maria, James kembali ke mobil dan mengungkapkan perasaan bersalahnya atas pembunuhan yang ia lakukan pada Mary. Ia tidak lagi memiliki keinginan untuk melanjutkan hidup, tapi sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidup di Toluca Lake, ia membayangkan kehadiran Mary yang membuatnya semakin tenggelam dalam perasaan bersalah.

Ia bahkan tidak sanggup membaca surat peninggalan Mary… Untuk mendapatkan ending ini, kita harus

pergi ke arena bowling bernama Pete’s Bowl-O-Rama dan membuka berankas di belakang meja kasir dengan kode 1887. Dari dalam sana, kita akan memperoleh Rusted Key yang nantinya dapat digunakan untuk membuka peti kecil yang bisa ditemukan di sebuah gazebo di area taman Brookhaven Hospital, berisi sebotol obat White Claudia.

White Claudia sendiri adalah tanaman yang tumbuh di dekat sumber air di kota Silent Hill dan bijinya mengandung sifat halusinogen yang telah digunakan dalam upacara keagamaan oleh sekte the Order sejak zaman dulu. Sebelum menyaksikan videotape di ruang kamar 312 Lakeview Hotel, minum White Claudia terlebih dahulu. Dengan begitu, game akan langsung diakhiri dengan Bliss Ending.

James terduduk di depan tv dan menyaksikan videotape yang menunjukkan momen bahagia terakhirnya dengan Mary, namun kali ini, videotape tidak terpotong, melainkan menunjukkan kelanjutan yang bahagia, dimana James berjanji akan membawa Mary kembali ke kota Silent Hill lagi suatu saat nanti. Raut wajah James sempat dipenuhi dengan kekhawatiran, namun saat Mary menanyakannya, ia mengatakan semuanya baik-baik saja. Aneh, James sudah tidak ada di ruangan itu.

Hal ini menyiratkan bahwa kelanjutan videotape itu tidak benar-benar terjadi, melainkan hanya merupakan bagian dalam halusinasi James, mengingat ia mengonsumsi White Claudia sebelum menyaksikan videotape. Untuk mendapatkan Dog Ending, ending yang

paling terkenal dalam game Silent Hill 2, kita harus memperoleh 2 bagian kunci yang rusak. Bagian pertama bisa ditemukan di toko hewan, sedangkan bagian kedua bisa ditemukan di Katz Street, lebih tepatnya di rumah anjing di halaman belakang sebuah rumah yang gerbangnya bermotif jejak kaki anjing.

Satukan kedua bagian kunci dan gunakan kunci itu untuk membuka ruang Observasi di Lakeview Hotel, maka game akan langsung diakhiri dengan Dog Ending. Di dalam sana, sebuah twist terbesar sepanjang sejarah terungkap. Rupanya seluruh teror mengerikan yang terjadi di sepanjang game dikendalikan oleh seekor anjing. Tidak seperti versi originalnya yang dimana James tiba-tiba berbicara dalam bahasa Jepang, di versi remakenya, James berbicara dalam bahasa Polandia.

Alasan di baliknya adalah karena versi remake dari Silent Hill 2 digarap oleh developer asal Polandia, yaitu Bloober Team… Terakhir, untuk mendapatkan UFO Ending, kita harus mengambil permata biru di toko perhiasan dan menggunakan permata itu di 4 lokasi, yaitu di atap Saul Street Apartment, ujung dermaga Rosewater Park, dermaga Lakeview Hotel, dan di ruang 312 Lakeview Hotel sebelum menyaksikan videotape.

Game akan langsung diakhiri dengan UFO Ending, dimana permata yang digunakan James di 4 lokasi berbeda ternyata memanggil keberadaan UFO yang kemudian menurunkan versi original dari James Sunderland. Itu adalah alien yang menyamar menjadi James original, disebut Space James, yang diturunkan dengan tujuan untuk menggantikan posisi James, sehingga setelah Space James meyakinkan James bahwa dialah yang asli dari antara mereka berdua, para alien menculik James dan membiarkan Space James menjelajahi kota Silent Hill untuk mencari Mary…

Di versi originalnya, James bertemu dengan Harry Mason, protagonis utama dalam game Silent Hill 1, yang sedang mencari putrinya. Itu dia kedelapan ending yang bisa didapatkan dalam game Silent Hill 2 Remake. Untuk memperjelas kisahnya, mari kita masuk ke dalam babak penjelasan. Pertama-tama, kita harus memahami apa itu kota Silent Hill dan bagaimana cara kerjanya.

Sebenarnya penjelasan ini sudah pernah kami berikan di plot Silent Hill series, tapi disini kami akan membahasnya lagi secara singkat. Silent Hill adalah sebuah kota misterius yang terletak di Maine, Amerika Serikat, dan telah memiliki sejarah yang panjang di masa lalu, dimana sebelum masa penjajahan Inggris di Amerika terjadi, atau lebih tepatnya sebelum abad ke-17, wilayah Silent Hill yang pada saat itu masih belum bernama “Silent Hill” diduduki oleh warga suku asli Amerika yang menyebut danau Toluca sebagai “The Place of the Silent Spirits” atau

“tempat tinggal roh-roh diam”. Yang mereka maksud dengan ‘roh’ bukan hanya mengacu pada kerabat mereka yang sudah meninggal, tapi juga roh-roh yang mereka percayai mendiami pohon, batu, dan air di sekitar sana. Nah karena The Place of the Silent Spirits sudah lama dipercaya memiliki semacam kekuatan spiritual dan aura misterius, mereka menganggap wilayah di sekitarnya sebagai tanah suci dan melakukan berbagai ritual dan upacara sesuai dengan kepercayaan masyarakat adat.

Bahkan ada suku tertentu yang menyembah dewa bernama Kwekwaxawe. Namun pada abad ke-17, dengan didirikannya Koloni Inggris permanen pertama di Jamestown, hanya masalah waktu saja sebelum para penjajah menyerbu The Place of The Silent Spirits, memaksa para penduduk asli meninggalkan tanah suci mereka. Para pemukim memutuskan untuk tetap tinggal di wilayah itu dan mulai membangun pemukiman yang nantinya berkembang menjadi kota ‘Silent Hill’.

Tapi 1 abad kemudian, pada sekitar awal tahun 1700-an, sebuah epidemi melanda wilayah di sekitar Danau Toluca dan menyebabkan sebagian besar penduduknya meninggal. Wilayah Silent Hill pada akhirnya ditinggalkan terbengkalai, paling tidak sebelum dihuni kembali pada abad ke-19, dimana di masa-masa inilah, pembangunan gedung rumah sakit Brookhaven Hospital dan penjara Toluca Prison mulai berjalan, begitu pula dengan penemuan area tambang Wiltse Coal Mine.

Ini bukan berarti para warga bisa mulai hidup dengan nyaman, karena justru banyak sekali insiden misterius yang terjadi dari waktu ke waktu, terlebih setelah sekte bernama The Order menempati kota Silent Hill pada sekitar abad ke-20 dan melakukan berbagai upacara ritual. Sekte The Order adalah kelompok religius yang menjadi antagonis utama dalam seri Silent Hill garapan Team Silent, kecuali Silent Hill 2.

Itulah kenapa di sepanjang permainan, kita tidak pernah melihat adanya keterlibatan The Order, melainkan game ini lebih berfokus pada cerita James Sunderland. Sedangkan kalau kalian memainkan game Silent Hill 1,3, dan 4, kalian bisa melihat keterlibatan the Order secara langsung, termasuk ritual mengerikan yang mereka lakukan.

Silent Hill 5 Homecoming, meski bukan digarap oleh Team Silent, juga masih melibatkan the Order. Meski tidak memiliki keterlibatan secara langsung dengan seri keduanya, The Order memiliki peran yang cukup signifikan dalam pengembangan Backstory Silent Hill, dimana dipercaya bahwa berbagai ritual yang mereka lakukan di kota Silent Hill di masa lalu, telah memperburuk kutukan yang diletakkan oleh para penduduk asli Amerika sebelum mereka pergi meninggalkan wilayah itu.

Pada sekitar awal tahun 1900-an, Toluca Prison ditutup tanpa alasan yang jelas dan digantikan dengan gedung museum Historical Society. Lalu karena area pertambangan Wiltse Coal Mine juga ditutup hanya sesaat setelah itu, mereka pun memutuskan untuk mengubah kota Silent Hill menjadi kota wisata demi mendapatkan sumber pendapatan baru.

Namun sebagai akibat dari aktivitas okultisme The Order yang malah memperburuk kutukan, serangkaian insiden misterius mulai terjadi, dimulai dari kapal wisata Little Baroness yang menghilang secara misterius di Danau Toluca pada tahun 1918, serangkaian kematian yang terjadi secara berturut-turut, kematian anggota staf yang mempromosikan Silent Hill sebagai kota wisata, dan lain sebagainya.

Seluruh insiden ini tentu menakuti para warga yang tinggal disana, sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan kota Silent Hill, membiarkannya terbengkalai selayaknya kota mati. Pada satu titik, Kota Silent Hill tiba-tiba diselimuti oleh kabut tebal misterius. Fenomena supernatural dimana kabut tebal menyelimuti kota Silent Hill, disebut sebagai fenomana ‘Fog World’, adalah elemen utama yang berperan besar dalam pengembangan cerita game Silent Hill 2.

Diketahui bahwa fenomena ini dapat mempengaruhi kondisi psikis seseorang sampai-sampai mereka akan kesulitan membedakan antara mimpi dan realita. Apapun yang tersembunyi di alam bawah sadar seseorang dapat termanifestasi atau terwujud di dunia nyata, termasuk monster, orang terdekat, lingkungan sekitar, dan hal-hal sekecil apapun itu.

Namun yang lebih berbahaya lagi adalah adalah Fenomena Fog World secara berkala akan bergeser ke bagian yang lebih dalam dari mimpi buruk seseorang, dan jika sudah terpicu, maka sang korban akan dipindahkan ke dunia alternatif yang jauh lebih gelap dan mengerikan, disebut sebagai “Otherworld”.

Biasanya orang-orang yang bermasalah, dalam artian memiliki trauma masa lalu, akan lebih rentan terkena fenomena Fog World, tapi bukan mereka yang mau masuk ke kota Silent Hill untuk mengalami semua itu, melainkan kota Silent Hill lah yang secara misterius memanggil mereka. Ini yang terjadi pada protagonis utama kita, James Sunderland. James pertama kali bertemu dengan Mary saat ia menghadiri pesta yang diadakan oleh temannya di rumah, dimana dari pertemuan itu, mereka mulai menjalin hubungan.

Pada satu titik setelah menikah, atau lebih tepatnya sekitar 3 tahun sebelum kejadian utama di Silent Hill 2, James dan Mary memutuskan untuk berlibur ke kota Silent Hill. Mereka menginap di Lakeview Hotel di kamar nomor 312 dan James sering merekam Mary, salah satunya adalah videotape yang menunjukkan bagaimana Mary berbicara tentang kota Silent Hill yang dulunya dianggap sebagai tempat suci.

Mary sangat menikmati waktunya disana, sehingga ia mengungkapkan keinginannya untuk kembali lagi suatu hari nanti dan meminta James berjanji untuk membawanya kembali kesini. Namun saat mereka hendak pulang, James tidak sengaja meninggalkan videotape itu. Sayang sepulangnya dari sana, Mary tiba-tiba menderita penyakit terminal yang membuat tubuhnya menjadi sangat lemah dan mengalami perubahan suasana hati yang hebat, sampai-sampai ia kerap melampiaskan kemarahannya pada James.

Bahkan dokter yang menanganinya memperkirakan hidup Mary hanya tersisa kurang dari 3 tahun lagi dan memberitahu bahwa tidak ada pengobatan yang efektif. James telah berusaha menghibur Mary dengan menjenguknya dari waktu ke waktu dan membawakan bunga, namun Mary malah menolak pemberian bunga itu mentah-mentah, berpikir James pasti menganggap dirinya menjijikkan dan mengusirnya dari sana.

Mary bahkan sempat mengatakan bahwa ia lebih baik mati saja daripada harus menderita sepanjang hidupnya, tapi suasana hatinya ini juga bisa langsung berubah, dimana setelah memarahi James habis-habisan, ia langsung menyesal dan meminta James untuk menemaninya. Situasi ini membuat James bingung tentang apa yang benar untuk dilakukan, sehingga seiring berjalannya waktu, ia semakin jarang menjenguk istrinya.

James mulai tenggelam dalam perasaan depresi, mengetahui bahwa kehidupannya juga ikut hancur bersamaan dengan kondisi Mary yang tak kunjung membaik, ia tidak bisa lagi menjalani kehidupan yang normal. Satu-satunya cara untuk melarikan diri dari rasa sakit dan kesepian yang ia rasakan ini adalah dengan mengonsumsi alkohol. James perlahan-lahan mulai membenci Mary.

Satu tahun sebelum kejadian utama di Silent Hill 2, Mary yang masih dirawat di rumah sakit bertemu dengan seorang anak yatim piatu bernama Laura yang juga merupakan pasien di bawah asuhan perawat yang sama, yaitu Rachel. Mary pada saat itu sudah bisa menerima kondisinya dan menemukan ketenangan dalam pikirannya terhadap kota Silent Hill, sehingga ia sering bercerita kepada Laura tentang kenangan indahnya bersama James di kota Silent Hill.

Keduanya menjalin hubungan yang sangat akrab layaknya ibu dan anak, salah satu keinginan Mary yang tidak bisa terwujud, yaitu memiliki seorang anak. Namun Laura tidak pernah menyukai James yang selalu terlihat memperlakukan Mary dengan kasar setiap kali datang menjenguk, padahal Mary tidak pernah berhenti menunggu James di rumah sakit.

Di hari-hari terakhir hidupnya, Mary menulis surat perpisahan untuk Laura dan James dan menitipkannya pada perawat Rachel untuk nantinya diberikan saat ia sudah meninggal. Mary diizinkan untuk pulang ke rumah, dimana selama berada di rumah, James ditugaskan untuk menjadi pengasuhnya.

Namun di mata James, Mary hanyalah beban. Ia tidak lagi memiliki perasaan cinta yang sama, dan semakin lama melihat Mary menderita, keadaan emosionalnya semakin memburuk, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri penderitaan sang istri dengan membekapnya menggunakan bantal… James seketika menyesali perbuatannya ketika ia menerima surat perpisahan yang ditulis oleh Mary, surat sama yang bisa kita lihat di beberapa ending.

Ia baru sadar bahwa rupanya Mary masih sangat mencintainya. Tidak bisa menerima kenyataan ini, James mulai menekan memorinya dan membuat memori palsu untuk meyakinkan dirinya bahwa Mary sudah meninggal 3 tahun yang lalu karena penyakit terminal yang dideritanya. Sementara itu untuk surat Mary, ia hanya mengingat bagian awalnya saja, ketika Mary mengatakan ia sedang menunggunya di tempat spesial mereka berdua di kota Silent Hill.

Untuk itu tanpa kesadaran penuh, James meletakkan jasad istrinya di bangku belakang mobil dan berangkat menuju kota Silent Hill untuk mencari keberadaan Mary. Ia tidak menyadari bahwa ia telah dipanggil oleh kota Silent Hill untuk menjalani penebusan dosa atas apa yang ia lakukan di masa lalu. Selama berada di kota Silent Hill, James terkena dampak dari fenomena Fog World, dimana semua hal yang tersembunyi di alam bawah sadarnya, entah itu keinginan, trauma, atau kenangan masa lalu, terwujud ke realita sebagai sesuatu yang familiar atau justru menakutkan baginya. Artinya, sebagian besar elemen

yang kita lihat di sepanjang game, seperti monster, sosok familiar, dokumen, dan lain sebagainya, sebenarnya berasal dari alam bawah sadar James dan memiliki makna tersendiri. Monster Lying Figure digambarkan memiliki tubuh bagian atas yang menyerupai kantong mayat dengan gerakan seperti pasien rumah sakit yang sedang menggeliat kesakitan.

Monster ini lahir dari perasaan terkurung James ketika ia tidak bisa lagi menjalani kehidupan normal sejak sang istri, Mary, menderita penyakit terminal. Nama yang diberikan, yaitu ‘Lying Figure’ atau ‘Sosok Berbaring’ mengacu pada Mary yang selalu berbaring di atas ranjang. Monster Mannequin digambarkan memiliki sepasang kaki di bagian atas dan bawah tubuhnya dan tidak memiliki penampilan manusia.

Hal ini disebabkan oleh James yang menolak untuk mengingat siapa yang mereka wakili dan apa yang telah ia lakukan pada Mary. Satu kejadian yang terasa aneh adalah ketika 2 monster Mannequin diserang oleh Pyramid Head di Wood Side Apartment. Adegan ini sebenarnya merupakan upaya James dalam mengingatkan dirinya akan realita yang terjadi.

Namun karena Mannequin terlahir dari nafsu yang ada dalam diri James, maka gerakan Pyramid Head dibuat sedemikian rupa agar terasa erotis, tapi sebenarnya tidak ada sama sekali unsur yang mengarah ke pemenuhan hasrat secara paksa. Pyramid Head adalah monster yang terbentuk dari rasa bersalah dan siksaan batin dalam diri James yang ingin menghukum dirinya.

Ia hadir untuk menyadarkan James akan kesalahannya, dan untuk itulah, ia sering terlihat sedang menyerang monster lain, termasuk membunuh Maria berulang kali. Saat James tersadar, Pyramid Head mengakhiri hidup dan berhenti mengganggu. Monster Flesh Lip digambarkan seperti makhluk yang terkurung di dalam jeruji besi dengan keberadaan mulut di bagian perutnya.

Makhluk ini mewakili ingatan James tentang Mary di ranjang rumah sakit, dimana jeruji besi adalah rangka tempat tidur Mary dan dagingnya adalah kulit Mary yang rusak sebagai akibat dari penyakit yang ia derita. Sementara itu, untuk ciri yang paling menonjol, yaitu mulut Flesh Lip, merupakan penggambaran tentang Mary yang tidak jarang membentak James selama ia terbaring lemah di rumah sakit, jadi mulut dapat mewakili gejolak batin dan serangan verbal.

Menariknya, sebelum Flesh Lip muncul, tidak ada satupun monster yang digambarkan memiliki mulut, tapi setelah itu, semua monster tiba-tiba memiliki mulut. Monster Bubble Head Nurse digambarkan menyerupai perawat dengan topeng yang menutupi permukaan wajah mereka, dimana bagian tengah ke bawah dari topeng yang berbentuk wajah bayi melambangkan keinginan James dan Mary untuk memiliki anak.

Rasa sesak yang dialami oleh Nurse juga merupakan representasi dari ingatan bawah sadar James saat ia membekap Mary menggunakan bantal. Monster Mandarin melambangkan kesedihan dan ketidakberdayaan yang tak tertahankan. Karena alasan ini, mereka biasanya berjalan menggelantung di sisi bawah lantai bukan di atas.

Abstract Daddy digambarkan menyerupai 2 sosok yang sedang dalam posisi intim. Monster ini sebenarnya bukan terbentuk dari alam bawah sadar James, melainkan dari trauma Angela Orosco yang menerima perbuatan tidak pantas dari ayah dan saudaranya. Tapi wujud monster Abstract Daddy yang kita lihat adalah wujud yang muncul dari pengelihatan James, bukan dari pengelihatan Angela.

Menurut Masahiro Ito selaku orang yang bertanggung jawab atas pembuatan desain monster, Angela melihat Abstract Daddy dalam wujud yang sama sekali berbeda, ia memilih untuk membiarkan para pemain berimajinasi sendiri, tapi yang pasti, wujud Abstract Daddy di pengelihatan Angela tidak akan semenarik wujudnya di pengelihatan James. Sementara itu, wujud monster Mary di akhir permainan mewujudkan emosi James yang bertentangan terhadap Mary di hari-hari terakhirnya.

Itu tadi adalah semua monster yang muncul dalam game Silent Hill 2, tapi masih ada satu karakter yang terbentuk dari alam bawah sadar James, yaitu Maria. Maria digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki ciri-ciri mirip dengan Mary, tapi bedanya, ia memiliki sifat yang lebih agresif dan berpenampilan terbuka.

Hal ini bisa terjadi karena sosok Maria sebenarnya merupakan konstruksi mental atau khayalan yang terbentuk dari imajinasi James tentang istrinya, Mary. Atau lebih jelasnya, Maria diciptakan dari keputusasaan James untuk bertemu dengan Mary dan mengisi kekosongan yang selama ini tidak bisa dipenuhi oleh Mary, termasuk keperluan untuk memenuhi hasratnya, menjelaskan kenapa Maria digambarkan lebih terbuka dan tidak jarang berusaha menggoda James.

Meski hanya terbentuk dari alam bawah sadar James, Maria juga samar-samar memiliki ingatan Mary, dan karena itu, ia memiliki keinginan yang kuat untuk menyelamatkan Laura. Selain monster dan karakter, sebenarnya masih banyak elemen di kota Silent Hill yang terwujud dari alam bawah sadar James, seperti beberapa catatan yang berbicara tentang pria aneh pemabuk yang jelas-jelas mengacu pada James; mobil James yang terparkir di belakang Neely’s Bar, meskipun platnya berbeda, tapi warnanya sama persis; foto-foto aneh yang menggambarkan kehidupan James dan Mary sebelum tertimpa malapetaka;

dokumen mengenai 3 pasien di Brookhaven Hospital yang tidak bisa disembuhkan oleh sang dokter, yang dimana hal ini dipercaya merujuk pada James karena ketiga nama pasien dimulai dari huruf ‘J’; tubuh seorang pria tertutup kain di Wood Side Apartmen yang adalah tubuh James sendiri, dan lain sebagainya.

Apapun itu, pada akhirnya nasib James ditentukan dari ending mana yang kita dapatkan. Dalam Leave Ending, James berhasil menghadapi perasaan bersalahnya dan meninggalkan kota Silent Hill bersama Laura, sesuai keinginan Mary. Dalam In Water Ending, James tidak bisa memaafkan dirinya atas apa yang telah ia lakukan pada Mary dan memutuskan untuk mengakhiri hidup bersama jasad Mary yang dibawanya di bangku belakang mobil, sama juga dengan Stillness Ending. Dalam Maria Ending, James malah berakhir terjebak dalam

perasaan bersalahnya dan lebih memilih untuk menerima sosok delusi yang ia ciptakan atas Mary, yaitu Maria. Ia lebih senang hidup dalam kepura-puraan daripada menghadapi realita. Dalam Bliss Ending, James memutuskan untuk mengonsumsi White Claudia agar ia bisa mendapatkan kembali kehidupan bahagianya bersama Mary, tapi semua itu hanya terjadi dalam kepalanya.

Sedangkan 2 ending sisanya, yaitu Dog Ending dan UFO Ending, tidak usah dijelaskan lagi. Itu adalah True Endingny- Sekarang, kita akan membahas sedikit tentang 3 korban lain yang juga mendapatkan panggilan dari kota Silent Hill, yaitu Eddie Dombrowski, Angela Orosco, dan Laura. Eddie Dombrowski kerap dibully oleh teman-temannya semasa sekolah karena kelebihan berat badan, namun salah satu pembully yang paling parah adalah seorang pemain sepak bola di SMA yang masih terus membullynya bahkan setelah mereka sudah lulus. Untuk itu sebagai pembalasan,

Eddie membunuh anjing peliharaan sang pembully, dan saat sang pembully datang menghampirinya, ia menembak kakinya sampai lumpuh. Tidak ingin disalahkan atas perbuatannya itu, Eddie memutuskan untuk melarikan diri, dan seolah mendapatkan panggilan, ia sampai di kota Silent Hill.

Dalam intro Silent Hill 2 original, Eddie terlihat sedang terduduk di samping mobil van sambil memegangi sebuah peta dan ditemani oleh Laura. Hal ini menandakan bahwa mereka berdua tidak sengaja berpapasan saat hendak pergi menuju kota Silent Hill, dan memang benar, melalui Book of Lost Memories, yaitu dokumen tambahan yang dicetak di sisi belakang buku panduan resmi Silent Hill 3, dikatakan bahwa Laura dan Eddie bertemu secara kebetulan dalam perjalanan menuju Silent Hill.

Mobil van putih yang digunakan oleh Eddie adalah mobil van sama yang bisa kita lihat di awal permainan. Nah selama penelusurannya di kota Silent Hill, Eddie mengalami fenomena Fog World, dimana ia terus diganggu oleh sosok pembully yang terwujud ke realita dari alam bawah sadarnya.

Seberapa banyak pun ia membunuh, sang pembully akan terus bermunculan lagi dan lagi, menjelaskan keberadaan mayat seorang pria dengan perawakan sama persis yang bisa kita temukan di ruang pendingin. Bukan hanya disana, kenyataannya, mayat yang ditemukan mati di kulkas dan di kafetaria juga adalah mayat si pembully.

Hal ini secara perlahan membuat Eddie kehilangan kewarasannya, tapi tidak seperti James, ia sudah tahu cara kerja Silent Hill, terbukti dari bagaimana saat James menyarankannya untuk mencari pertolongan, ia menganggap James sebagai orang yang munafik. Ia tahu James juga datang kesini karena mendapatkan panggilan dari kota Silent Hill, yang artinya, James juga melakukan sesuatu yang buruk di masa lalu.

Laura, di sisi lain, ingin pergi ke kota Silent Hill untuk mencari Mary setelah salah mengira surat peninggalan Mary sebagai undangan baginya untuk bertemu di tempat yang tenang di kota Silent Hill. Tapi karena ia masih seorang gadis yang polos dan tidak melakukan kejahatan di masa lalu, maka baginya, kota Silent Hill hanyalah kota berkabut yang tidak berpenghuni.

Tidak ada satupun monster atau abnormalitas yang mengganggunya. Itulah kenapa ia selalu tampak kebingungan ketika James memperingatkannya akan bahaya di kota Silent Hill. Angela Orosco, seperti yang sudah dijelaskan di babak plot, ia mengalami trauma berat atas perlakuan tidak pantas yang ia terima dari ayahnya, Thomas Orosco, dan saudaranya.

Ibunya tidak pernah peduli padanya, mengatakan Angela layak menerima semua itu. Hal ini secara tidak langsung menciptakan trauma dan rasa benci dalam diri Angela terhadap laki-laki, menjelaskan kenapa ia selalu berusaha menghindar atau ketakutan ketika James mendekatinya. Pada satu titik, ibu Angela pergi meninggalkan keluarganya dan tidak pernah terdengar lagi, kemungkinan mengakhiri hidup.

Sementara itu, Angela sendiri sudah pernah mengunjungi rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatan mentalnya, namun dokter hanya meresepkan obat-obatan yang tidak mempan. Setelah lulus SMA, ia sempat kabur dari rumah, tapi segera ditemukan dan diseret kembali oleh sang ayah.

Hingga pada suatu malam, Angela yang sudah muak dengan semua ini memutuskan untuk menghabisi sang ayah menggunakan pisau dapur dan melarikan diri dari rumah. Menurut novelnya, ia juga menghabisi saudaranya. Sadar tidak ada seorang pun yang bisa dimintai bantuan, Angela mencapai kota Silent Hill, seolah mendapatkan panggilan.

Disana ia mencoba mencari ibunya yang menghilang, berpikir sang ibu adalah harapan terakhir baginya untuk tetap hidup. Begitulah kisah mendalam yang dibawakan dalam game Silent Hill 2. Bagaimanapun juga meski fenomena Fog World dapat mengganggu psikis seseorang, namun secara tidak langsung fenomena itu telah menjadikan kota Silent Hill sebagai kota penebusan dosa bagi siapapun yang memiliki trauma di masa lalu atau melakukan suatu kejahatan.

Tergantung dengan bagaimana orang itu menyikapinya, ia bisa saja berubah menjadi orang yang lebih baik dan tetap melanjutkan hidup atau malah sebaliknya, terjebak dalam trauma dan… Bagaimana menurut kalian?

Exit mobile version