# Alur Cerita Game MouthWashing (2024), Ini Yang Terjadi Jika Minum Obat Kumur Di Luar Angkasa.
Macaverse – Lima crew terjebak di hamparan angkasa yang kosong tanpa kejelasan mengenai apa yang akan terjadi berikutnya dan bagaimana nasib mereka. Tuhan tidak mengawasi. Mouthwashing adalah game garapan Wrong Organ yang dirilis pada tanggal 26 September tahun 2024 dan membawakan kisah yang benar-benar tidak tertebak, mengenai 5 crew kapal barang yang terjebak di hamparan angkasa dan harus berusaha bertahan hidup dengan cara apapun, termasuk…
Awal Alur Cerita Game Mouthwashing
Makan kue tentunya. Untuk itu, tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasannya. Sebelum mulai membahas cerita utama Mouthwashing, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan Pony Express. Pony Express adalah perusahaan yang melayani pengiriman barang hingga ke luar angkasa atau intergalaksi dan sudah menjangkau semua kalangan, termasuk kalangan anak kecil, berkat maskot kuda mereka bernama Polle yang ramah anak-anak.
Namun meski dari luar terlihat baik-baik saja, keempat poster propaganda milik Pony Express mengatakan yang sebaliknya, dimana keempat poster itu terkesan seperti menekan para anggota kru kapal luar angkasa yang bertugas untuk mengirimkan barang dengan peraturan yang cukup ketat Poster pertama mendorong para kru untuk mempersiapkan segala hal dengan matang agar terhindar dari kecelakaan, tapi ada pesan tersirat di bawahnya yang menyatakan bahwa biaya pengobatan akan dopotong dari kredit pribadi.
Dengan kata lain, jika ada kru yang terluka, maka biaya pengobatan harus ditanggung sendiri. Poster kedua menyatakan bahwa Pony Express akan menjamin pengiriman barang tepat waktu, tapi jika ada keterlambatan, kredit anggota kru akan dipotong. Poster ketiga berisi ajakan kepada para kru untuk bekerja sama sebagai tim yang baik, karena kalau sampai HR mengeluh soal sinergi tim yang kurang baik, maka satu tim akan mendapatkan hukuman.
Dan terakhir poster keempat mengingatkan para kru untuk beristirahat, tapi jangan lebih dari 5 jam. Bersumber dari keempat poster tersebut, kita tahu bahwa Pony Express adalah perusahaan yang cukup serakah. Nah dalam game Mouthwashing, kita akan mengikuti kisah 5 anggota kru yang ditempatkan di kapal luar angkasa milik Pony Express bernama Tulpar dengan misi untuk mengantar suatu muatan ke sebuah lokasi yang memerlukan waktu tempuh selama 382 hari, lebih dari satu tahun.
Kelima anggota kru kapal Tulpar di antaranya adalah Curly selaku kapten sekaligus pilot, Jimmy selaku Co-Pilot, Anya selaku perawat, Swansea selaku ahli mekanik, dan Daisuke selaku anak magang yang berada di bawah pengawasan Swansea. Sayangnya mereka semua mengalami insiden di tengah proses pengiriman, atau lebih tepatnya di hari ke-147.
Saat itu sang pilot bernama Curly yang sedang berada di area cockpit mendapatkan peringatan mengenai sebuah benda orbital yang terdeteksi berjarak sejauh 21 AU dan disarankan untuk mebanting setir ke kiri sejauh 1,4 derajat, namun tidaknya mengikuti arahan sistem, ia malah membanting setir ke kanan, mengarahkan kapal mendekat ke arah benda orbital.
Sistem kapal seketika itu juga mengeluarkan peringatan darurat dan mengaktifkan autopilot untuk menghindarkan kapal dari tabrakan langsung. Kapten kapal disarankan untuk segera memperingatkan para kru mengambil posisi darurat. Namun lagi, tidaknya mengikuti arahan sistem, kapten Curly malah mematikan autopilot. Sebelum tabrakan terjadi, kapten Curly melarikan diri dari area cockpit melalui lorong-lorong yang dipenuhi dengan poster propaganda Pony Express dan beberapa kali dikejutkan oleh keberadaan maskot Polle yang seolah menghantui.
Hingga akhirnya tabrakan pun tak terhindarkan… Dua bulan kemudian, keempat anggota kru lain yang berhasil menyelamatkan diri, di antaranya Anya, Swansea, Daisuke, dan karakter yang kita gunakan, yaitu Jimmy, berdiskusi tentang apakah mereka sebaiknya memeriksa muatan yang terkunci di ruang kargo atau tidak.
Swansea tidak tertarik, mengatakan lebih baik mereka tidak usah macam-macam daripada tidak mendapatkan bayaran karena melakukan pelanggaran, namun Anya di sisi lain, berpikir mungkin saja muatan berisi sesuatu yang berguna dalam situasi mereka saat ini. Keduanya sudah pasti terlibat dalam pertengkaran kalau saja Jimmy tidak ikut menyampaikan pendapatnya, mengklaim mereka sebaiknya pergi memeriksa muatan, yang dimana ide ini segera didukung oleh Daisuke.
Seingat Anya, ruang kargo dikunci dengan kode akses yang hanya bisa diungkap menggunakan perangkat code scanner, perangkat yang hanya boleh digunakan oleh kapten kapal alias Curly. Namun karena saat ini kapten Curly sedang dalam keadaan terluka parah sebagai akibat dari tabrakan yang terjadi, Jimmy menetapkan dirinya sebagai kapten pengganti dan berniat mencari perangkat code scanner yang diperlukan.
Di tengah upaya pencarian ini, kita bisa melihat busa yang memenuhi beberapa area di sekitar kapal tulpar. Itu adalah busa insulasi yang dilepaskan secara otomatis sejak tabrakan terjadi, menutupi bagian kapal yang rusak namun juga memblokir akses atas ruangan utilitas yang menurut Swansea tertutup secara menyeluruh.
Swansea mengaku ia bisa saja menghancurkan busa insulasi itu, tapi kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal pada mereka semua. Untuk itulah, ia kini berjaga di depan pintu ruang utilitas dan tidak ingin membiarkan seorang pun melakukan sesuatu yang ceroboh, termasuk anak magangnya yang ia anggap tidak becus, Daisuke.
Daisuke, di sisi lain, meski sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari Swansea, ia tetap kagum dengan sosok mentornya yang sudah ia anggap sebagai ahli mekanik terbaik. Ia adalah orang yang selalu berpikiran positif, bahkan dalam situasi saat ini yang dimana stok persediaan makanan hanya tersisa 4 bulan sekalipun, ia masih bisa berangan-angan tentang bagaimana mereka semua nantinya akan menjadi sangat populer sepulangnya dari misi ini.
Ia malah lebih khawatir dengan kenyataan bahwa mereka sudah kehabisan tisu toilet. Mencapai ruang medis, Jimmy bertemu dengan Anya dan sedikit berbincang mengenai kondisi Curly yang terlihat sedang berbaring di atas ranjang dengan perban menutupi seluruh tubuhnya. Selama 2 bulan penuh sejak tabrakan terjadi, Anya sudah berusaha meminimalisir rasa sakit yang dirasakan oleh Curly dengan memberikannya painkiller setiap hari, tapi ia mengaku tidak tahan mendengar penderitaan sang kapten, sehingga setelah
memberitahu bahwa mereka mungkin bisa menemukan perangkat code scanner di area cockpit, ia meminta bantuan Jimmy untuk menggantikan pekerjaannya sekali ini saja, yang dimana meski Jimmy sempat kesal mendengar Anya masih saja memanggil Curly sebagai kapten, ia bersedia melakukannya. Jimmy mengambil painkiller dan membuka mulut Curly, namun sebelum mencekokinya, Anya yang sudah tidak tahan lagi segera pergi meninggalkan ruang medis…
Anya terlihat sedang gelisah di ruang bersantai, dan saat dihampiri, ia mulai bertanya-tanya mengenai apa yang mendasari tindakan Curly 2 bulan lalu. Jimmy merasa ini bukan saatnya untuk memikirkan hal semacam itu, mengklaim semuanya sudah terjadi, tapi ia yakin Curly sengaja melakukannya dalam upaya untuk menjatuhkan kapal agar mereka semua mati bersama.
Benar tebakan Anya, perangkat code scanner dapat ditemukan di area cockpit, sehingga begitu semuanya berkumpul di depan pintu menuju ruang kargo, berharap isi dari muatan adalah obat, makanan, atau persediaan air, Jimmy menggunakan perangkat code scanner untuk memperoleh kode akses dan membuka pintu menuju ruang kargo, mengungkap banyak sekali kardus di dalamnya…
Namun harapan mereka seketika hancur saat mengetahui bahwa isi dari muatan yang mereka bawa di kapal tulpar hanyalah produk pencuci mulut yang diproduksi oleh Dragonbreath X, diklaim dapat membunuh 99,9% kuman. Jimmy tidak mengerti kenapa Pony Express mengutus 5 anggota kru hanya untuk mengantarkan produk pencuci mulut, dan sementara Anya mempelajari bahwa kandungan gula di dalamnya menghilangkan sifat disinfektan, yang artinya, obat kumur ini tidak bisa digunakan untuk membunuh kuman, Swansea malah fokus dengan kandungan 14% etanol di dalamnya dan segera mengonsumsinya
sebagai minuman beralkohol tanpa pikir panjang. Sejak penemuan ini hingga satu bulan kedepan, ia mulai sering mengonsumsi obat kumur, terbukti dari beberapa kotak kardus di ruang kargo yang ditemukan dalam keadaan terbuka. Satu bulan sejak penemuan mereka terhadap obat kumur atau lebih tepatnya 3 bulan setelah tabrakan terjadi, Jimmy terbangun di tengah malam karena mendengar suara jeritan Curly yang menggema di seluruh kapal, dan benar saja, saat pergi memeriksa ke ruang medis, ia mendapati Curly sedang menggeliat
kesakitan di atas ranjang. Sepertinya Curly masih belum menerima painkiller hari ini, tapi Jimmy harus memastikannya terlebih dahulu dengan bertanya pada Anya yang ia temukan di area cockpit sedang berbicara dengan Swansea mengenai sesuatu. Perbincangan mereka berdua berhenti ketika Jimmy tiba di ruangan itu, membuat Jimmy curiga terhadap Swansea yang mungkin sedang merencanakan sesuatu pada dirinya, terlebih karena belakangan ini, Swansea selalu terlihat membawa kapak kemana-mana, dan selain itu, Anya juga tampak sedang menutup-nutupi tangisannya.
Apapun yang mereka sembunyikan, Jimmy tidak ingin langsung menuduh, melainkan ia menyampaikan maksud kedatangannya kesini, yaitu untuk menanyakan apakah Curly sudah diberikan painkiller. Anya mengaku lupa memberikannya, sehingga Jimmy bergegas kembali ke ruang medis untuk memberikan painkiller pada Curly.
Dengan perasaan kesal, Jimmy mengeluh soal bagaimana semua orang melihatnya dengan tatapan yang kurang menyenangkan dan terus memikirkan apa yang direncanakan oleh Anya dan Swansea. Ia meluapkan kemarahannya itu pada Curly yang dianggapnya sebagai sumber masalah, karena kalau saja Curly tidak dalam kondisi seperti ini, ia tidak akan menjadi kapten yang terus disalahkan dan direpotkan.
Setelah mengungkapkan seluruh amarahnya, Jimmy membuka mulut Curly dan mencekokinya painkiller… 4 bulan setelah tabrakan, karena sudah mulai kehilangan harapan, Daisuke mengonsumsi obat kumur dalam jumlah yang banyak, membuatnya terkapar di lantai lorong dalam keadaan mabuk dan mulai bergumam tentang kehidupannya.
Ia mengakui dirinya sebagai seorang pemalas yang tidak pandai dalam hal apapun dan memberitahu bahwa ibunya lah yang mencarikan pekerjaan magang untuknya. Ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi setelah ini, tapi jauh dalam dirinya, ia tidak ingin mengecewakan sang ibu. Daisuke kemudian memberikan obat kumur pada Jimmy dan mengatakan ia sedang ingin sendirian.
Di ruang bersantai, Jimmy mendapati Anya sedang melamun memperhatikan sebotol obat kumur, dan saat ditanyakan apakah ia berniat meminumnya, Anya menjawab ia sempat terpikir untuk melakukannya, tapi ia sadar itu tidak akan memperbaiki apa pun. Ia lalu memberitahu Jimmy tentang sebuah kabinet di lorong berisi persediaan obat yang tertutup oleh busa insulasi, dan meski menyadari bahwa menghancurkan busa insulasi dapat menimbulkan resiko yang besar dimana mereka semua bisa saja tersedot ke luar angkasa kalau salah
menghancurkan bagian busa yang rawan, menurut Anya, itu adalah resiko yang setimpal untuk mendapatkan obat-obatan. Jimmy menyetujuinya, mengklaim dengan begitu, ia memiliki alasan untuk mengambil kapak milik Swansea. Jimmy menghampiri Swansea yang sedang menikmati hidup dan meminjam kapak dengan alasan ia memerlukannya untuk menyelamatkan mereka semua, namun seketika mendengar ini, Swansea menjadi sangat kesal dan menancapkan kapak yang ia klaim ia dapatkan dari Curly ke layar di belakang. Memang Swansea adalah orang
yang cukup temperamental, terutama terhadap Jimmy yang ia anggap terlalu sering bertindak sendirian tanpa melibatkan yang lainnya. Menghancurkan busa insulasi yang menutupi lorong dekat ruang medis, Jimmy berhasil memperoleh obat painkiller dan sebotol isopropil alkohol yang bisa digunakan sebagai disinfektan.
Anya senang melihat keberhasilan Jimmy, namun ia kemudian meminta tolong sekali lagi untuk memberikan painkiller pada Curly, mengklaim ia masih merasa mual. Kali ini mendengar permintaan tolong Anya untuk kesekian kalinya, Jimmy mulai kehabisan kesabaran, dimana ia secara terang-terangan berbicara tentang bagaimana selama ini hanya dirinya yang bekerja keras berusaha mencari cara menyelamatkan mereka semua.
Ia sadar, ia memang sudah menggantikan posisi Curly sebagai kapten kapal, tapi itu tidak berarti semua tanggung jawab diserahkan padanya. Setelah mengungkapkan semua itu, Jimmy meminta Anya untuk memastikan Daisuke tidak tersedak muntahnya sendiri, sedangkan ia pergi ke ruang medis untuk memberikan painkiller pada Curly.
Kini ia tahu rasanya menanggung beban yang berat sebagai seorang kapten, dan untuk itu di hadapan Curly, ia mengakui Curly sebagai seorang kapten yang baik dan berjanji akan menyelamatkannya… 5 bulan setelah tabrakan terjadi. Daisuke menghampiri Jimmy dan dengan panik memberitahu bahwa Anya terjebak di ruang medis.
Benar saja, pintu ruang medis tidak bisa dibuka dari luar, tapi aneh, saat Jimmy berusaha memastikan keadaan Anya, Anya terkesan menjadi sangat diam dan tidak menunjukkan kepanikan sedikit pun. Situasi kemudian menjadi jelas ketika Jimmy bertanya apakah pintu ruang medis macet dan Anya menjawab, tidak.
Itu artinya, Anya sengaja mengunci pintu ruang medis dari dalam. Jimmy meminta Anya untuk membukakan pintu, menganggap kecil persoalan yang sedang dihadapi oleh Anya dengan mengatakan bahwa Anya sudah terlalu sering seperti ini saat menghadapi keadaan sulit sekecil apapun itu.
Namun tidak seperti biasa, Anya kini bergumam tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh Daisuke tapi sudah jelas dipahami oleh Jimmy. Anya mengatakan ia telah memutuskan untuk melakukannya sekarang, melakukan sebuah tindakan yang seharusnya sudah ia lakukan sedari dulu sejak Jimmy menyuruhnya. Ini akan menjadi keputusan terbaik yang pernah ia ambil selama hidup.
Menyadari situasi yang terjadi, Jimmy segera meyakinkan Daisuke bahwa Anya berniat melakukan sesuatu pada Curly, dan untuk itu, ia menanyakan jalur alternatif menuju ruang medis, mengingat Daisuke adalah ahli mekanik yang bekerja di bawah pengawasan Swansea.
Daisuke mengaku tahu sebuah jalur, yaitu melalui ventilasi di ruang utilitas yang mengarah langsung ke ruang medis dan ukurannya pun cukup besar untuk dimasuki oleh manusia, namun ia mengingatkan bahwa Swansea tidak akan pernah membiarkan mereka memasuki ruang utilitas. Hal ini memang benar adanya, saat mereka berdua mencapai ruang utilitas dan berusaha menjelaskan situasi yang terjadi pada Swansea, Swansea yang sedang mengawasi ruangan itu sama sekali tidak ingin membantu dengan alasan ruang utilitas tertutup oleh busa insulasi secara menyeluruh, dan jika ada salah satu dari
mereka yang melakukan kesalahan, maka semuanya akan terdampak. Sadar mereka tidak bisa mengandalkan Swansea, Jimmy mendiskusikan ide lain bersama Daisuke. Di titik ini, Daisuke sebenarnya sudah tidak ingin ikut campur lagi karena takut menimbulkan masalah yang lebih besar, namun Jimmy memaksanya untuk tetap ikut membantu, mengklaim Anya bisa saja melakukan tindakan yang ekstrim.
Untuk itu setelah sedikit berunding, Jimmy mendapatkan ide untuk menghilangkan kesadaran Swansea dengan memberikannya minuman keras yang dioplos menggunakan obat kumur dan isopropil alkohol. Dan demi menghindari kecurigaan, ia beralasan minuman cocktail ini ia berikan untuk memperbaiki hubungannya dengan Swansea, mengingat hubungan mereka berdua tidak sedang baik-baik saja.
Swansea menerimanya tanpa rasa curiga, namun sebelum meminumnya, ia tiba-tiba saja menunjukkan kepedulian pada Daisuke, mengatakan Daisuke tidak seharusnya ikut dalam perjalanan ke luar angkasa bersama kelompok orang dewasa yang menyedihkan seperti mereka. Setelah bersulang dengan harapan agar mereka semua selalu berada di jalan yang benar, ia meneguknya, seketika membuatnya jatuh kehilangan kesadaran.
Sementara Daisuke panik tidak main melihat Swansea tergeletak di hadapannya, Jimmy segera mengambil kunci ruang utilitas dan meyakinkan Daisuke bahwa Swansea tidak akan mati semudah itu, sebelum kemudian ia membuka pintu menuju ruang utilitas dan dibuat terkejut ketika mendapati ruangan itu tidak seperti yang dikatakan oleh Swansea selama ini.
Ruang utilitas tidak ditutupi oleh busa insulasi secara menyeluruh, melainkan hanya sebagian saja. Hal pertama yang disadari oleh Daisuke adalah perangkat Cryo pod yang dapat digunakan untuk membekukan seseorang selama 20 tahun kedepan, biasanya perangkat ini digunakan dalam keadaan darurat, seperti saat kehabisan persediaan makan atau mungkin di saat-saat seperti ini.
Tapi tidak seperti Daisuke yang kagum melihat kerja keras Swansea dalam membersihkan busa insulasi seorang diri, Jimmy menebak bahwa sebenarnya ruang utilitas tidak pernah ditutupi oleh busa insulasi secara menyeluruh. Swansea selama ini berbohong kepada mereka semua agar ia bisa menyelamatkan diri menggunakan Cryo pod di waktu yang tepat, menjelaskan kenapa ia selalu mengawasi ruang utilitas, karena paling tidak membekukan diri selama 20 tahun akan memperbesar peluang untuk ditemukan oleh tim penyelamat.
Daisuke kesulitan mempercayai tuduhan yang dilontarkan oleh Jimmy, mengklaim Swansea pasti memiliki alasannya sendiri, namun sadar mereka tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan hal ini, Jimmy sepakat untuk mengurusinya nanti dan segera memerintahkan Daisuke untuk memasuki lubang ventilasi yang mengarah langsung ke ruang medis, mengabaikan keraguan Daisuke yang mengatakan bahwa Swansea telah memperingatkannya untuk tidak memasuki area ventilasi, terlebih karena adanya sejumlah kabel yang masih mengeluarkan percikan listrik.
Tidaknya peduli, Jimmy malah meyakinkan Daisuke bahwa Swansea akan bangga melihatnya. Situasi ini tidak memberikan Daisuke pilhan lain selain menuruti permintaan Jimmy, dan sebagai akibatnya, ia terluka parah di tengah perjalanan. Meski begitu, Daisuke pada akhirnya berhasil mencapai ruang medis dan terkejut tidak main mendapati Anya sedang melakukan sesuatu…
Delapan jam sebelum penghakiman. Karena nekat memasuki area ventilasi, Daisuke mengalami luka parah dan tak henti-hentinya menggeliat kesakitan di atas tempat tidur Swansea. Sementara itu, Jimmy yang merasa bersalah telah mengabaikan peringatan Daisuke, hanya bisa berkali-kali berusaha meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja, yang dimana ini membuat Swansea kesal melihat ketidakbecusan Jimmy sebagai kapten pengganti.
Swansea kemudian meminta Jimmy untuk mengambil sebotol isopropil alkohol di kabinet medis yang bisa digunakan sebagai disinfektan, namun Jimmy mengungkapkan bahwa ia telah menggunakannya untuk membuat cocktail yang ia berikan pada Swansea sebelumnya. Seketika mendengar ini, Swansea menjadi marah besar, dan Jimmy membalas dengan mencoba menyalahkan Swansea yang tidak pernah membiarkan mereka memasuki ruang utilitas.
Bagaimanapun juga, situasi ini tidak memberikan mereka pilihan lain selain berusaha mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai disinfektan. Di jalan masuk menuju ruang kargo, Jimmy menemukan batu nisan dengan daun bunga kembang berwarna merah muda diletakkan disana, daun bunga yang menyerupai motif di baju Daisuke.
Menyenterinya menggunakan perangkat code scanner akan membuka jalan menuju ruang kargo yang meninggalkan bekas darah di lantai. Jimmy mengikutinya, menuruni tangga demi tangga, mencapai area yang semakin dalam dan gelap. Sekilas, teks yang mendorongnya untuk bertanggung jawab muncul, dan tanpa disadari, ia telah mencapai jalan setapak, dimana disini sesuai dengan peringatan yang tertulis di sebuah catatan, ia harus berhati-hati jika tidak ingin diterkam oleh monster maskot Polle…
Pada akhirnya, Jimmy menemukan maskot polle yang terlihat sedang membawa obat kumur. Dan terlepas dari pernyataan Anya sebelumnya tentang bagaimana obat kumur ini mengandung banyak gula yang malah menghilangkan sifat disinfektan di dalamnya, Jimmy mengambil obat kumur dan menggunakannya kepada Daisuke…
6 Jam sebelum penghakiman. Kondisi Daisuke tak kunjung membaik, pendarahan terus terjadi, dan lagi-lagi, Jimmy hanya bisa meyakinkan dirinya bahwa ia mampu memperbaiki semua ini. Di sisi lain, sadar Daisuke tidak lagi memiliki banyak waktu dan hanya akan terus menderita jika dibiarkan, Swansea mengucapkan kata-kata perpisahan, tentang bagaimana ia selalu menganggap Daisuke sebagai orang yang tidak berguna dan beban.
Daisuke bukanlah murid yang cemerlang, pekerja keras, ataupun seseorang yang memiliki ambisi kuat, melainkan hanya seorang anak baik yang mencoba melakukan yang terbaik. Namun terlepas dari semua itu, Swansea tahu bahwa Daisuke bisa mengajarinya banyak hal. Lalu untuk mengakhiri penderitaan Daisuke, Swansea memintanya untuk memejamkan mata dan…
Jimmy seketika itu juga menyebut Swansea sebagai monster, mengklaim ia hanya memerlukan lebih banyak waktu untuk memikirkan cara memperbaiki keadaan. Namun Swansea kemudian berusaha menyadarkan Jimmy bahwa semuanya sudah berakhir, Daisuke tidak akan menderita lebih lama lagi hanya karena menunggu harapan palsu dari Jimmy.
Tersinggung, Jimmy membalas dengan menuduh Swansea telah menyusun rencana untuk menyelamatkan diri menggunakan satu-satunya Cryo pod yang masih berfungsi di ruang utilitas. Ia juga menuduh Swansea telah memanipulasi Anya, terbukti dari perbincangan mereka berdua di area cockpit sebelumnya. Seluruh tuduhan ini membuat Swansea tertawa, ia meluruskan bahwa pada saat itu, Anya lah yang datang padanya untuk menceritakan masalah pribadinya.
Selain itu, ia juga mengaku tidak pernah memiliki rencana untuk menggunakan Cryo pod, mengklaim segala hal yang ia perlukan ada di kapal ini, sehingga kalau sekarang Jimmy ingin menggunakan Cryo pod, ia tidak akan keberatan. Swansea bahkan tidak peduli lagi apa yang akan diceritakan oleh Jimmy pada semua orang jika kapal tulpar pada akhirnya berhasil ditemukan oleh tim penyelamat.
Jimmy hanya bisa terdiam, namun atas kemarahannya karena Swansea telah menyakiti harga dirinya sebagai seorang kapten, ia bergegas pergi mencari pistol darurat. Di ruang medis, kita bisa melihat tubuh Anya tergeletak mati dengan obat-obatan di tangannya, menandakan bahwa ia mengakhiri hidup dengan overdosis.
Disana jugalah Jimmy menemukan pistol yang ia cari-cari, dimana tepat saat ia mengambil pistol itu, Curly mulai tertawa cekikikan… Saat hendak keluar dari ruang medis, Jimmy dikejutkan oleh Swansea yang berlari ke arahnya sambil bersiap mengayunkan kapak, namun Jimmy berhasil menghindar dan mengunci dirinya di area cockpit, tempat ia menemukan pipa dan sebuah tali yang kemudian ia gunakan untuk memukul Swansea hingga pingsan dan mengikatnya.
Saat tersadar, Swansea mendapati diri terikat di ruang utilitas dengan Jimmy berdiri di hadapannya sambil menodong pistol. Tapi tunggu, ada sesuatu yang masih terasa janggal. Kenapa Anya memutuskan untuk mengakhiri hidup? Kenapa Swansea sangat membenci Jimmy? Dan apa yang menjadi sumber percikan dari seluruh konflik internal di kapal Tulpar? Untuk menjawab seluruh pertanyaan itu, kita harus kembali ke kejadian sebelum tabrakan terjadi, dimana seluruh kejadian ini diambil dari sudut pandang Kapten Curly.
Tujuh hari sebelum kecelakaan terjadi. Kapten Curly baru saja beres menjalani evaluasi psikologi di ruang medis. Evaluasi psikologi adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh Anya sebagai seorang perawat terhadap keempat rekannya, yakni Kapten Curly, Jimmy, Swansea, dan Daisuke, dengan tujuan untuk menguji keadaan psikologi mereka selama melakukan perjalanan panjang di luar angkasa.
Meskipun Anya berharap Kapten Curly bisa lebih terbuka dalam menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa ia masih layak menerbangkan kapal Tulpar. Kini hanya tersisa satu anggota terakhir yang perlu menjalani evaluasi psikologi, yaitu Jimmy, tapi Anya mengaku kesulitan mendapatkan hasil tes evaluasi darinya karena Jimmy selalu menganggap sepeleh tes semacam ini.
Merasa bertanggung jawab, Kapten Curly meminta Anya untuk mempercayakan tugas itu padanya, mengklaim ia sudah mengenal Jimmy sejak lama dan Jimmy tidak akan berani macam-macam dengannya. Anya berterima kasih dan memberikan sebuah catatan yang dititipkan oleh Swansea untuk Kapten Curly, berisi keluhan Swansea atas seluruh pekerjaan yang membebaninya.
Sadar Swansea sedang memerlukan bantuan, Kapten Curly bergegas pergi menuju ruang utilitas, tempat ia mendapati Daisuke terjebak di busa insulasi dan mendengar keluhan Swansea yang menganggap Daisuke sebagai beban. Rupanya di tengah upaya Daisuke memperbaiki ventilasi, ia tidak sengaja memicu busa insulasi yang malah berakhir menjebaknya.
Swansea bisa saja mengeluarkan Daisuke dari busa insulasi, tapi kotak penyimpanan kapak hanya bisa diakses oleh kapten kapal, yaitu Curly. Untuk itu setelah membuka kotak penyimpanan kapak dengan memasukkan kode akses yang hanya bisa diungkap menggunakan perangkat code scanner, Kapten Curly segera membebaskan Daisuke dari busa insulasi, meski itu artinya…
Daisuke kehilangan masa depannya. Swansea memperingatkan Daisuke untuk tidak memasuki area ventilasi jika tidak ingin mati. Tapi Daisuke dengan polosnya mengatakan bahwa di antara mereka berdua, hanya dirinya lah yang muat memasuki ventilasi, menilai dari bentuk tubuh mereka… Kapten Curly menyalahkan Swansea atas kelalaian yang terjadi dan mempercayakan kapak itu padanya, kapak yang nantinya dibawa oleh Swansea kemana-mana karena ia sangat menghormati Curly sebagai sosok pemimpin yang baik.
Dalam perjalanan keluar, Kapten Curly memberitahu Jimmy bahwa ia kini menggantikan tugas Anya dalam melakukan evaluasi psikologi. Dan benar saja seketika mendengar ini, Jimmy langsung sepakat untuk menjalankan tes itu di area cockpit. Tapi aneh, di sepanjang perjalanan menuju area cockpit, Kapten Curly seolah dibawa berputar-putar melalui lorong demi lorong hingga terjatuh ke dunia yang benar-benar gelap dengan peringatan darurat dimana-mana, sebelum kemudian tepat pada saat matahari menabrak, ia akhirnya mencapai
area cockpit dan bertemu kembali dengan Jimmy yang telah menantinya. Seusai melakukan evaluasi psikologi, keduanya sedikit berbincang tentang kehidupan mereka masing-masing, dimana sementara Jimmy menyanjung karir Kapten Curly yang cemerlang, mengatakan Kapten Curly selalu dipandang sebagai sosok pemimpin yang baik, yang dimana itu membuatnya sedikit iri, Kapten Curly justru merasa bimbang, apakah ini adalah saat baginya untuk berhenti? Bukannya ia tidak menyukai pekerjaannya sebagai kapten kapal, hanya saja belakangan ini, ia mulai terpikir
untuk mencoba hal yang baru. Jimmy dapat memahaminya dengan baik, mengklaim Kapten Curly pasti sudah mencapai titik tertinggi dalam karirnya, sementara ia sendiri masih berusaha sekuat tenaga untuk mencapai titik itu. Kapten Curly menyemangati Jimmy, namun perbincangan mereka berdua terpotong oleh sebuah pesan yang datang dari Pony Express.
Dan karena pesan itu hanya boleh dibaca oleh kapten kapal, Jimmy pun meninggalkan area cockpit… Hari berikutnya, 6 hari sebelum kecelakaan terjadi. Setelah memikirkannya berulang kali, Kapten Curly memutuskan untuk menyampaikan kabar buruk yang ia peroleh dari Pony Express kemarin malam pada seluruh anggotanya, namun saat ia membuka pintu menuju ruang bersantai, ia dikejutkan oleh Anya, Daisuke, Swansea, dan Jimmy yang merayakan hari ulang tahunnya.
Sesuai dengan peraturan yang diberikan oleh Pony Express, para anggota kru hanya boleh merayakan hari ulang tahun sekali dalam setiap perjalanan, dan karena dalam perjalanan sebelumnya mereka sudah merayakan hari ulang tahun Swansea, sekarang adalah giliran Kapten Curly. Sebagai seorang kapten, Curly adalah satu-satunya orang yang memiliki akses untuk mendapatkan bahan pemanis, sehingga ia sendiri yang harus membuat kue ulang tahun berdasarkan buku resep yang disediakan.
Kalau kalian penasaran kenapa diberlakukan peraturan pembatasan terhadap bahan pemanis, itu karena dulu sempat ada kekacauan. Seusai membuat kue ulang tahun, Kapten Curly meletakkanya di atas meja makan dan dengan berat hati menyampaikan kabar buruk yang ia terima dari Pony Express kemarin malam, mengenai bagaimana perusahaan Pony Express akan segera ditutup dan ini akan menjadi misi terakhir mereka bersama.
Kabar buruk ini seharusnya ia sampaikan saat mereka sudah hampir tiba di tujuan, tapi Kapten Curly tidak tega berbohong pada mereka semua. Suasana bahagia seketika berubah menjadi murung. Anya bersedih, tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar, karena meski mereka masih akan mendapatkan bayaran untuk pengiriman kali ini, ia mengaku tidak punya tabungan.
Lebih buruknya lagi menurut Swansea, Pony Express adalah perusahaan pengangkut barang terakhir yang masih menggunakan tenaga manusia sebagai kurirnya. Nah sayangnya disini ada sedikit kesalahan, dimana saat Jimmy menanyakan sejak kapan Kapten Curly menerima pesan itu, kapten Curly menjawab ia menerimanya di awal minggu ini, seolah pesan itu sudah ia terima beberapa hari yang lalu.
Padahal tertulis dengan jelas bahwa ini adalah hari keenam sebelum kecelakaan terjadi, sedangkan saat Kapten Curly menerima pesan dari Pony Express, tertulis bahwa itu adalah hari ketujuh sebelum kecelakaan terjadi. Artinya, kedua segment cerita ini seharusnya hanya berjarak satu hari. Apapun itu, entah kesalahan atau mungkin ada maksud lain, kita kesampingkan saja, karena tidak terlalu berpengaruh dengan cerita utamanya.
Jimmy, tidak seperti anggota kru lain yang hanya bisa berpasrah, menanggapi kabar buruk ini dengan emosi dan malah menuduh Kapten Curly sebagai seseorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia mengklaim setelah semuanya berakhir ia harus kembali berjuang menghadapi beratnya hidup, sama juga seperti ketiga temannya, Anya tidak akan bisa menjadi seorang perawat karena telah gagal masuk ke sekolah kedokteran sebanyak 8 kali, Swansea sudah terlalu tua untuk mencari pekerjaan, dan Daisuke kembali
menganggur di rumah kedua orang tuanya. Intinya sementara mereka semua sengsara, Kapten Curly dapat dengan mudahnya melanjutkan hidup dan menggapai sesuatu yang sedari dulu diinginkan, yaitu mencoba hal baru, karena bagaimanapun juga, Kapten Curly sudah menerima reputasi yang baik di mata publik sebagai sosok pemimpin.
Saat Kapten Curly berusaha menjelaskan bahwa ia sama sekali tidak berniat menyengsarakan atau memanfaatkan mereka, melainkan ia hanya ingin memperoleh hidup yang tenang, Jimmy langsung menghentakkan tangannya ke atas meja dan menuduh Kapten Curly telah menelantarkan mereka semua.
Pada akhirnya, semua anggota kru hanya bisa terdiam sambil menyantap kue dalam keheningan… 4 hari kemudian, atau lebih tepatnya 2 hari sebelum kecelakaan terjadi. Malam itu, Kapten Curly menghampiri Anya di ruang bersantai untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Anya mengatakan ia hanya tidak bisa tidur, tapi biasanya ia menatap ke arah layar yang menampilkan langit malam untuk mendapatkan ketenangan.
Kalau diperhatikan baik-baik, ada piksel mati di sudut kanan atas layar, katanya, yang dimana Kapten Curly mengaku tidak melihatnya. Lalu entah datang dari mana, Anya tiba-tiba bertanya, kenapa Pony Express memasang kunci di pintu ruang medis, tapi tidak memasangnya di kamar tidur? Kapten Curly hanya bisa menebak dengan mengatakan bahwa mungkin untuk alasan keamanan, sama seperti pintu menuju area cockpit yang dipasang kunci.
Satu hari sebelum kecelakaan. Tidak bisa menemukan pistol darurat di ruang medis, Kapten Curly dapat membaca situasi dengan cepat, ia tahu Anya pasti mengambilnya. Untuk itu demi mencegah hal yang tidak diinginkan, ia pun bergegas pergi mencari Anya ke sekitar dan menemukannya di area cockpit dalam keadaan tertekan.
Kapten Curly membujuk Anya untuk tidak menyerah pada hidup hanya karena kehilangan pekerjaan. Namun ia kemudian menyadari bahwa sebagai seorang perawat, Anya adalah satu-satunya anggota kru disini yang tidak pernah menjalani evaluasi psikologi, sehingga ia segera meminta maaf karena tidak menyadarinya lebih awal.
Kapten Curly bahkan menawarkan diri sebagai pendengar jika Anya ingin meluapkan perasaan stresnya, mengklaim seluruh anggota kru kapal Tulpar adalah tanggung jawabnya. Anya memberitahu bahwa ia tidak mungkin bisa menyakiti dirinya sendiri, mengingat pistol daraurat tersimpan di dalam sebuah kotak pengaman yang hanya bisa dibuka oleh kapten kapal.
Tapi ia mengaku ia memang mengambil kotak pistol itu dan menyembunyikannya di suatu tempat. Kapten Curly ingin Anya memberitahu dimana ia menyembunyikan kotak pistol tersebut, berjanji tidak akan melaporkan perbuatan Anya ke catatan kinerja tim, namun tidaknya menjawab pertanyaan Kapten Curly, Anya malah mengungkapkan sesuatu yang sangat mengejutkan, ia sedang hamil.
Kapten Curly terkejut, tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Saat ditanyakan siapa ayah dari anak yang sedang dikandung oleh Anya, Anya menjawab bahwa ia sudah pernah berbicara tentang orang tersebut, seketika menyadarkan Kapten Curly bahwa orang yang dimaksud adalah Jimmy, sang co-pilot.
Kenyataannya, Anya tidak menginginkan semua ini, melainkan ia dipaksa oleh Jimmy. Kini semuanya menjadi jelas, alasan Anya mengakhiri hidup bukan karena ia kehilangan pekerjaan, melainkan karena ia harus menanggung beban stres yang begitu besar mengandung seorang anak yang tidak pernah ia rencanakan. Pertanyaan Anya di hari sebelumnya yang terkesan acak, dimana ia bertanya kenapa Pony Express memasang kunci pada pintu ruang medis, tapi tidak memasangnya di pintu ruang kamar juga merujuk pada hal ini. Karena pintu ruang kamar tidak dikunci, Jimmy bisa seenaknya
masuk dan melakukan hal yang tidak senonoh. Kapten Curly berusaha menenangkan Anya dan berjanji akan membicarakan hal ini dengan Jimmy. Anya kemudian mengungkapkan bahwa alasan ia menyembunyikan kotak pistol adalah agar Jimmy tidak bisa menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang buruk. Melalui babak After the Crash, kita tahu bahwa Anya menyembunyikan kotak pistol di dalam sebuah laci di ruang medis.
Hari dimana kecelakaan terjadi. Kapten Curly mencapai ruang medis dan bertemu dengan Anya yang kemudian memberitahu bahwa ia telah membicarakannya dengan Jimmy, tapi tidaknya menemukan solusi, Jimmy malah memilih untuk lepas tangan. Untuk itu sebelum mengambil suatu tindakan, Kapten Curly pergi menemui Jimmy di dekat pintu masuk area cockpit untuk berusaha mencari solusi atas masalah yang sudah terlanjur menjadi besar ini, dimana dalam perbincangan mereka, Jimmy kerap mempertanyakan apa yang kira-kira akan terjadi saat mereka kembali ke bumi dan
semua orang mengetahui perihal masalah yang ia timbulkan. Tentu reputasi Kapten Curly sebagai sosok pemimpin yang baik juga akan terdampak dan segala hal yang susah payah mereka kerjakan tidak akan lagi dipandang dengan cara yang sama. Kapten Curly berusaha berpikiran positif, mengatakan mereka pasti bisa melalui masalah ini dengan baik seperti mereka melalui banyak masalah sebelumnya, tapi Jimmy justru sebaliknya, ia malah menyodorkan 2 pilihan pada Kapten Curly, ingin kembali ke bumi dan menjalani sisa hidup dengan beban pikiran atas
kegagalannya sebagai seorang pemimpin, atau pilihan kedua, membiarkan seluruh kejadian ini dikenang sebagai sebuah tragedi. Dengan begtu, semua orang akan tetap menganggap Kapten Curly sebagai sosok pemimpin yang baik, tapi sayangnya kapal Tulpar menghilang dan tidak pernah ditemukan. Kapten Curly hanya bisa terpaku diam, membiarkan Jimmy mengurusinya…
Tak lama kemudian, peringatan darurat atas kegagalan sistem kapal menyala, menyadarkan Kapten Curly bahwa Jimmy sudah “mengurusinya”. Ia seketika menyesal tidak berusaha menghentikan Jimmy dan segera mencapai area cockpit untuk mencari cara menghindarkan kapal dari tabrakan langsung dengan benda orbital, tapi semuanya sudah terlambat.
Hal ini mengungkap bahwa orang yang membelokkan kapal ke kanan dan menabrakkannya ke benda orbital sebenarnya bukan Kapten Curly, tapi Jimmy. Tabrakan yang terjadi meninggalkan Kapten Curly dalam keadaan terluka parah hingga kehilangan kedua lengan dan kakinya.
Tubuhnya harus diperban secara menyeluruh, dan sayangnya, ia tidak bisa berbicara. Jimmy yang sedari dulu menyimpan rasa iri terhadap Kapten Curly karena selalu disanjung-sanjung sebagai sosok pemimpin yang baik memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil posisinya sebagai kapten pengganti, berbohong tentang bagaimana Kapten Curly sengaja menabrakkan Kapal Tulpar untuk membunuh mereka semua.
Anya menjadi sangat heran, bagaimana mungkin Kapten Curly yang ia kenal sebagai sosok pemimpin yang baik melakukan sesuatu seperti itu, dan untuk itulah, ia sempat mempertanyakannya pada Jimmy. Hari penghakiman sudah dekat. Kita kembali lagi ke kejadian setelah tabrakan terjadi, atau lebih tepatnya saat Jimmy hendak merenggut nyawa Swansea di ruang utilitas.
Swansea sadar keputusan Jimmy sudah bulat, sehingga sebelum membiarkan dirinya terbunuh, ia mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya terlebih dahulu. Swansea memberitahu bahwa di masa lalu ia adalah seorang pecandu alkohol, namun entah apa yang terjadi, pada suatu hari, ia tiba-tiba saja mendapatkan pengelihatan mengenai tubuhnya yang ditemukan tergeletak mati di parit.
Pengelihatan ini sangat menakuti dirinya sampai pada titik dimana ia memutuskan untuk menghentikan kebiasaan buruknya itu dan memulai kehidupan baru dengan mendapatkan pekerjaan, membeli rumah, menikah, dan memiliki keluarga. Tapi satu hal yang kini ia sadari adalah bahwa perasaan puas akan suatu prestasi tidak akan terasa sebaik yang diharapkan saat ia sudah mencapainya, yang dimana pernyataan ini sengaja ia tujukan pada Jimmy yang selalu ingin mengejar impian sebagai seorang kapten yang baik, seperti Kapten Curly. Swansea berusaha menyadarkan
Jimmy bahwa Jimmy tidak akan pernah mendapatkan perasaan puas yang sedari dulu ia harapkan ketika ia berhasil menjadi seorang kapten. Swansea kemudian menyatakan bahwa ia sudah siap mati karena ia bisa menerima diri apa adanya, termasuk mengakui kesalahan yang pernah ia perbuat di masa lalu, tidak seperti Jimmy yang terlalu egois untuk melakukan itu.
Satu hal yang disesali oleh Swansea adalah kegagalannya dalam melindungi Daisuke dari Jimmy. Jika ia diberikan kesempatan untuk melakukan satu hal dengan benar, ia berharap bisa menyelamatkan Daisuke dari seluruh kekacauan yang terjadi di kapal Tulpar. Jimmy, di sisi lain, masih optimis ia bisa memperbaiki semuanya, tapi Swansea tahu Jimmy penuh dengan omong kosong.
Menilai dari seluruh perkataan Swansea, kita bisa berasumsi bahwa kemungkinan Swansea sudah mengetahui kebohongan Jimmy sedari awal, ia tahu Jimmy lah yang menabrakkan kapal tulpar dan menyebabkan seluruh kekacauan ini. Itulah kenapa ia selalu bertentangan dengan Jimmy dan berbohong perihal ruang utilitas yang tertutup oleh busa insulasi secara menyeluruh.
Satu-satunya Cryo pod yang masih aktif hendak ia berikan pada Daisuke. Karena terbebani oleh seluruh perbuatannya di masa lalu dan atas ketidaksiapannya sebagai seorang kapten dalam mengurus seluruh anggota kru, keadaan mental Jimmy mulai terganggu dan secara perlahan menuju kehancuran. Di sepanjang game berlangsung, kita tidak jarang melihat tulisan ‘Take Responsibility’ yang secara tiba-tiba muncul di layar.
Itu adalah alam bawah sadar Jimmy yang mendorongnya untuk bertanggung jawab atas seluruh perbuatannya. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Jimmy sempat dipindahkan ke alam mimpi buruk, tempat ia bertemu dengan Kapten Curly; Memotong dagingnya menggunakan kapak; Meletakkan tubuh Kapten Curly di atas meja makan untuk merayakan hari ulang tahun bersama mayat Anya, Daisuke, dan Swansea; Menelusuri ventilasi tempat Daisuke terluka parah; Dihantui oleh bayang-bayang Daisuke; Terjatuh ke lubang yang sangat dalam tempat poster propaganda Pony Express mengelilinginya;
Terjebak di lorong-lorong panjang tempat ia merasa diawasi oleh Kapten Curly; Berjalan melalui area yang terbuat dari semacam gumpalan daging; Memaksa Kapten Curly untuk menyantap kakinya sendiri; Hingga akhirnya Jimmy tersadar akan kesalahannya di masa lalu dan menyampaikan di hadapan Kapten Curly bahwa ia akan bertanggung jawab atas semua itu…
Tapi itu saja masih belum cukup, ia masih harus memindai semacam gumpalan daging yang mengeluarkan suara tangisan bayi, yang dimana tangisan bayi ini adalah trauma yang tercipta dari perbuatannya pada Anya; Menghindari serangan monster di ventilasi; Melalui area yang dipenuhi dengan botol obat kumur; dan bertemu dengan maskot Polle yang menghina-hina dirinya.
Polle bahkan tidak percaya ketika mendengar bagaimana Jimmy mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab penuh atas seluruh perbuatannya dan menyelamatkan Kapten Curly. Hari penghakiman telah tiba. Jimmy membawa tubuh Kapten Curly ke ruang utilitas dan meletakkannya ke dalam Cryo pod Sudut pandang kemudian berpindah pada Kapten Curly, dimana dalam keadaan tidak berdaya, ia hanya bisa mendengar pengakuan Jimmy tentang kesalahan yang telah ia perbuat dan betapa bangganya ia bisa menjadi teman Kapten Curly sekaligus co-pilot Kapal Tulpar.
Setelah mengucapkan semua itu, Jimmy yang masih menganggap dirinya sebagai pahlawan, mengaktifkan sistem cryo pod dan mengakhiri hidupnya sendiri… Game Mouthwashing berakhir tanpa kejelasan mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi untuk memperjelas kisah sekaligus memahami pesan tersirat yang disampaikan di sepanjang game, kita akan masuk ke dalam babak penjelasan.
Seluruh konflik yang terjadi bermula dari keserakahan perusahaan Pony Express, dimana menurut salah satu dialog yang ada, kita tahu bahwa kapal Tulpar sebenarnya sudah berumur dan tidak layak lagi untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh.
Karena alasan inilah, tidak jarang terjadi kerusakan di dalamnya, termasuk area ventilasi di ruang utilitas yang mengarah ke ruang medis. Selain itu, kapal ini juga hanya diperuntukkan untuk 4 orang, terbukti dari perangkat cryo pod yang hanya ada 4. Tapi di saat-saat terakhir sebelum kapal Tulpar diberangkatkan, Pony Express malah menambahkan satu anggota baru, yaitu Daisuke. Mereka tidak pernah peduli jika ada sesuatu yang terjadi di luar sana.
Lalu bukti kuat yang jelas-jelas menunjukkan keserakahan Pony Express adalah peraturan pemotongan kredit yang dipaparkan di 4 poster propaganda. Tapi sumber masalah yang lebih besar ada pada salah satu anggota kru kapal tulpar, yakni Jimmy si co-pilot. Sebagai teman lama Curly, ia selalu menyimpan rasa iri melihat Curly disanjung-sanjung sebagai sosok pemimpin yang baik, sementara ia sendiri masih kesulitan mencapai posisi itu.
Bukan hanya rasa iri yang membuatnya menjadi orang yang bermasalah, melainkan juga karena ia tidak bisa menahan nafsunya dan sampai nekat melakukan hal yang tidak pantas pada rekannya sendiri, Anya. Anya sudah mencoba meminta pertanggungjawaban pada Jimmy, tapi Jimmy malah lepas tangan, meninggalkan Anya dalam keadaan stres mengandung seorang anak yang tidak pernah ia rencanakan.
Sifat Jimmy yang penuh dengan rasa iri, egois, tidak bertanggungjawab, dan haus akan validasi berketerbalikan dengan sifat Curly yang justru dapat merangkul seluruh anggota krunya dengan baik. Ia adalah seorang kapten yang sangat bertanggung jawab dan selalu memprioritaskan kepentingan anggotanya, termasuk Anya yang emosinya menjadi sangat tidak stabil setelah terbebani oleh stres.
Tapi sayang, Curly gagal membaca petunjuk yang diberikan oleh Anya mengenai masalah yang ia hadapi seorang diri, dan saat tiba waktunya Curly mengetahui perihal masalah pribadi Anya dengan Jimmy, ia malah menjadi kurang bijaksana, mungkin karena ini adalah kali pertama ia menghadapi masalah seperti itu.
Berkali-kali Anya mengeluh soal Jimmy yang tidak bertanggung jawab dan Curly hanya mengatakan ia akan membicarakannya dengan Jimmy. Kenyataannya, Curly tidak pernah mengambil tindakan yang tegas dan malah terhasut oleh omongan Jimmy tentang bagaimana jika masalah ini sampai tersebar ke publik, reputasi Curly yang akan menjadi taruhannya.
Dari sini kita tahu bahwa meski Curly memang adalah sosok pemimpin yang baik, jauh dalam dirinya, ia masih mempedulikan harga diri dan reputasinya. Ia tidak ingin kehilangan itu. Karena inilah, ia akhirnya secara tidak langsung memilih opsi kedua yang ditawarkan oleh Jimmy, yaitu membiarkan seluruh kejadian ini dikenang sebagai sebuah tragedi.
Tidak apa misi pengiriman barang ke luar angkasa kali ini dinyatakan gagal dan kapal Tulpar dinyatakan menghilang, yang penting reputasi dan harga dirinya sebagai sosok pemimpin yang baik tetap terjaga. Jimmy mengurusinya dengan menabrakkan kapal tulpar ke benda orbital, menyebabkan kegagalan sistem dan hancurnya sebagian besar area kapal.
Untungnya Kapal Tulpar sudah dilengkapi dengan sistem busa insulasi yang dilepaskan secara otomatis untuk menutupi bagian-bagian yang pecah. Tapi tindakan Jimmy dalam menabrakkan kapal Tulpar bukan hanya dipicu oleh rasa malunya telah melakukan tindakan yang tidak senonoh pada Anya, melainkan juga atas rasa bencinya terhadap Curly yang semakin menumpuk ketika ia mendengar kabar buruk dari Pony Express.
Enam hari sebelum kecelakaan terjadi, Curly memutuskan untuk memberitahu kabar buruk yang ia dapatkan dari Pony Express tentang bagaimana perusahaan Pony Express akan segera tutup dan ini akan menjadi misi terakhir mereka bersama Tidak seperti anggota kru lain yang hanya bisa berpasrah, Jimmy malah menyalahkan Curly, mengklaim dari antara mereka semua, Curly lah yang masih bisa melanjutkan kehidupan dengan nyaman karena telah memiliki reputasi yang baik di mata publik. Sementara yang lainnya harus berjuang dari bawah lagi.
Luapan kemarahan ini lagi-lagi datang dari rasa irinya terhadap Curly. Sebagai imbas dari tabrakan, Curly yang berusaha menghindarkan kapal dari benda orbital malah mengalami luka parah hingga kehilangan kedua lengan dan kakinya. Ia berakhir di perban di seluruh tubuhnya, tidak bisa bergerak dan berbicara.
Keempat anggota kru lain, yakni Jimmy, Anya, Swansea, dan Daisuke selamat, tapi melihat kondisi Curly yang seperti itu, ide busuk Jimmy pun keluar. Sebagai Co-pilot, ia merasa layak menggantikan posisi Curly dan berbohong pada seluruh anggota kru dengan mengatakan bahwa tabrakan yang terjadi adalah ulah Curly yang ingin membunuh mereka semua setelah dipecat oleh Pony Express.
Jimmy pada akhirnya mendapatkan apa yang sedari dulu ia inginkan, menjadi kapten kapal. Tapi sifatnya yang egois dan tidak bertanggung jawab membuatnya dicap buruk oleh seluruh anggotanya. Ia tidak pernah bisa mengambil keputusan yang tepat, selalu merasa keberatan tiap kali anggota krunya meminta bantuan, merasa hanya dirinya yang bekerja, menganggap remeh seluruh rekannya, dan bersifat manipulatif terhadap Daisuke.
Swansea sedari awal sudah tahu akan kebohongan Jimmy, sehingga ia sengaja berbohong soal ruang utilitas yang ditutupi oleh busa insulasi secara menyeluruh, padahal ia diam-diam menyiapkan cryo pod untuk anak magang yang berada di bawah pengawasannya, Daisuke. Meski Swansea adalah sosok yang keras dan temperamental, ia sebenarnya memiliki kepedulian yang cukup besar pada Daisuke.
Daisuke ia anggap sebagai anak baik yang hanya berusaha mencoba melakukan yang terbaik. Sayang pada akhirnya ia gagal melindungi Daisuke dan berakhir mati di tangan Jimmy. Anya, di sisi lain, sudah pasti tidak menyukai Jimmy, mengingat ia menjadi korban kekerasan Jimmy di masa lalu. Ia bahkan lebih memilih untuk menceritakan masalahnya pada Swansea.
Akhir Alur Cerita Game Mouthwashing
Selama berbulan-bulan, ia berusaha menanggung beban yang begitu berat, sampai akhirnya tiba waktu dimana ia memutuskan untuk mengakhiri penderitaannya dengan overdosis. Daisuke adalah satu-satunya anggota kapal Tulpar yang selalu melihat segala sesuatu dari sisi positif, tapi sayang keluguannya ini malah berakhir dimanfaatkan oleh Jimmy yang memanipulasinya untuk melakukan sesuai dengan yang diperintahkan.
Daisuke diminta oleh Jimmy untuk memasuki area ventilasi yang jelas-jelas berbahaya, bukan hanya karena Swansea telah memperingatkannya, tapi juga terlihat jelas dari kabel listrik yang masih mengeluarkan percikan. Karena ini, Daisuke mengalami luka berat dan terpaksa dibunuh oleh Swansea yang tidak tega melihatnya menderita terus menerus.
Setelah semuanya sudah terjadi, setelah semuanya sudah terlambat, Jimmy baru menyadari kesalahannya dan bertekad untuk menebusnya dengan memasukkan Curly ke dalam Cryo pod, menyelamatkan nyawanya… atau tidak? Ini semua tergantung dari apakah tim penyelamat akan menemukan kapal Tulpar atau tidak. Jimmy memutuskan untuk mengakhiri hidup karena tak kuasa menahan seluruh tekanan dan penderitaan atas rasa bersalah yang terus menghantuinya.
Lalu apa hubungan cerita game Mouthwashing dengan obat kumur yang diklaim dapat membunuh 99,9% kuman? Dipercaya klaim ini merupakan sebuah perumpamaan yang menggambarkan cerita dalam game Mouthwashing. Membunuh 99,9% kuman tidak berarti menghabisi seluruh kuman yang ada, melainkan masih menyisakan 0,1%.
Hal ini merujuk pada kegagalan Curly dalam menangangi masalah yang terjadi di antara kedua anggota krunya, Jimmy dan Anya. Ia memang telah berusaha menjadi penengah di antara keduanya, di satu sisi, ia menenangkan Anya, di sisi lain, ia memberi Jimmy kesempatan untuk memikirkan solusi. Tapi ketidaktegasan Curly dalam mengambil tindakan penuh untuk melindungi Anya menempatkan mereka semua pada posisi 0,1% kuman yang tersisa, berakhir pada kekacauan total yang membunuh seluruh anggota krunya.
Apa arti dari Piksel mati di layar yang sempat diucapkan oleh Anya? Anya sempat berbicara tentang piksel mati di sudut kanan atas layar, tapi Curly tidak bisa melihatnya. Hal ini juga merujuk pada kenyataan bahwa Curly gagal membaca situasi yang terjadi di antara Anya dan Jimmy. Kenapa Anya sempat mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat kumur? Ia mempertimbangkan apakah ia sebaiknya menggugurkan anak yang sedang dikandungnya atau tidak.
Tapi pada akhirnya, ia mengurungkannya, mengklaim itu tidak akan memperbaiki apapun. Kenapa Curly tertawa saat Jimmy mengambil pistol di ruang medis? Tawa Curly adalah momen ketika ia akhirnya benar-benar menyadari bahwa Jimmy adalah monster, sesuai dengan perkataan Anya di masa lalu. Sebagai seorang kapten, ia memiliki tanggung jawab untuk melindungi anggota krunya, tapi ia malah tidak pernah mengambil tindakan yang tegas saat Anya mengeluhkan soal Jimmy, dan sebagai akibatnya setelah berbaring lemah di atas ranjang ruang medis selama 5 bulan lamanya, ia melihat bagaimana Anya yang seharusnya ia lindungi mengakhiri hidup
dengan overdosis. Lalu tak lama kemudian, ia melihat teman lamanya, Jimmy, melangkahi mayat Anya tanpa peduli dan mengambil pistol darurat. Itu adalah tertawaan ketika ia menyadari bahwa Anya benar selama ini. Jadi begitulah pembahasan kisah beserta makna tersirat yang disampaikan dalam game Mouthwashing.